DELISERDANG, BENTENGTIMES.com– Hati Dorlida Simamora hancur lebur. Setelah pisah dari suami terdahulu Ansari Saragih (45), ibu muda ini membuka hati pada pria idaman lain (PIL). Kini, anaknya Aliando Saragih (4), telah tiada. Ini menjadi penyesalan seumur hidupnya. Setelah dia tahu, Alisaba Nazara (41), kekasih hati yang ia puja selama ini telah tega menganiaya anaknya hingga meninggal dunia.
Insiden tragis ini terjadi di Kios Pangkas Rapi, Dusun II, Desa Ujung Labuhan, Kecamatan Namorambe, Deli Serdang, Kamis (21/11/2019), siang. Hari itu sekira pukul 11.00 WIB, Dorlida berangkat kerja sebagai tukang setrika pakaian. Sementara, anaknya ditinggal bersama sang kekasih Alisaba.
Sampai disitu, ia sama sekali tidak merasa ada tanda-tanda mencurigakan pada sang kekasih. Memang, sejak sekitar dua minggu tinggal bersama di kios itu, Dorlida selalu meninggalkan anaknya di kios ketika dia bekerja sebagai tukang setrika pakaian.
Selesai bekerja menyetrika pakaian sekira pukul 13.30 WIB, ia kembali pulang. Sesampainya di kios, ia mulai merasa ada janggal. Sebab tidak seperti biasa, ia selalu disambut tawa sang anak saat pulang bekerja. Namun, kecemasan itu ia simpan.
Lalu, ia bertanya pada Alisaba; ke mana anaknya. Alisaba bilang kalau anaknya sedang tidur di kamar. Ia pun kemudian pergi ke kamar dan melihat anaknya terbaring.
Baca: Pembunuhan di Medan, IRT Ditemukan Tewas, Tangan Terikat-Mulut Disumpal
Saat itu, ia membangunkan anaknya tetapi tidak bangun-bangun. Disitu, dia mulai cemas. Apalagi ada luka memar di wajah anaknya. Dengan mata berkaca-kaca, ia pun kembali bertanya pada Alisaba; kenapa dengan anaknya Aliando. Namun, Alisaba mengaku tidak tahu menahu.
Dorlida pun menangis sejadi-jadinya. Ia histeris karena anaknya tidak bangun-bangun. Melihat kekasihnya menangis, Alisaba berusaha bersikap simpatik. Kemudian, mereka membawa Aliando ke Rumah Sakit Kasih Insani Delitua, sekira pukul 15.00 WIB.
Tiba di rumah sakit, tangis Dorlida semakin tidak terbendung begitu petugas medis bilang anaknya telah meninggal dunia. Ternyata, siang itu adalah hari terakhir baginya melihat tawa sang anak. Alisaba yang berada di sampingnya masih berusaha menenangkan.
Sementara, petugas medis Rumah Sakit Kasih Insani Delitua melaporkan kematian Aliando Saragih ke Polsek Namorambe. Mereka berinisiatif melapor ke aparat penegak hukum (APH), setelah melihat ada luka memar di bagian wajah dan leher korban.
Atas laporan itu, petugas Polsek Namorambe datang ke rumah sakit. Setelah dilakukan pengecekan, petugas Polsek Namorambe melakukan identifikasi dan penyidikan hingga pemeriksaan sejumlah saksi. Kecurigaan pun mengarah pada Alisaba.
Pria berumur 41 tahun yang beralamat di Jalan Luku I, Gang Kali, Kwala Bekala, Medan Johor, Medan, itu pun dibawa ke Mapolsek Namorambe. Setelah enam jam menjalani pemeriksaan, Alisaba pun mengakui telah menganiaya korban hingga meninggal dunia. Oleh petugas, jenazah korban Aliando kemudian dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk keperluan otopsi.
Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Rafles Langgak Putra Marpaung SIK, menjelaskan, korban meninggal dunia akibat penganiayaan yang dilakukan Alisaba. Mengenai motif pembunuhan, Rafles mengatakan, Alisaba cemburu karena kekasihnya lebih sayang pada korban daripada kepadanya.
“Korban meninggal karena mendapat penganiayaan. Pelakunya, kekasih ibu korban. Motif karena cemburu, ibunya lebih sayang pada korban dari pada pelaku,” terang Rafles.
Baca: Pelaku Pembunuhan Pendamping Desa Gunungsitoli Itu Masih Pelajar, Motifnya Memalukan
Mendengar informasi jika anaknya dianiaya hingga meninggal dunia dan pelakunya tak lain adalah kekasihnya Alisaba, Dorlida pun semakin terpukul. Padahal, ia dan kekasihnya Alisaba sudah berencana menikah dalam waktu dekat. Kini, rencana itu pun tinggal kenangan.