JKN-KIS, Kaya Bantu Yang Miskin, Sehat Bantu Yang Sakit
- BENTENGTIMES.com - Sabtu, 9 Nov 2019 - 10:22 WIB
- dibaca 37 kali
KARO, BENTENGTIMES.com– Seandainya kesehatan itu dapat dibeli, maka tentulah ia hanya milik orang-orang kaya saja. Namun kesehatan tidak memandang status sosial, ia milik orang-orang yang menjaganya. Begitulah prinsip Rohadi Kamsah Sitepu (50), ketika diwawancara oleh wartawan di RSIA Mina Kabanjahe pada Senin (19/8/2019) lalu.
Rohadi sudah menjadi peserta sejak BPJS Kesehatan saat masih merupakan PT. ASKES melalui perusahaan tempat ia bekerja.
“Saya sangat mengenal program ini. Sudah banyak manfaat yang saya dan keluarga rasakan, mulai dari berobat jalan, diopname sampai ambil kacamata pun selalu menggunakan kartu ini,” ujar ayah dari dua orang anak ini seraya menunjukkan kartu JKN-KIS miliknya.
Pemahamannya tentang Program JKN-KIS semakin bertambah tatkala ia menjadi Person in Charge (PIC) BPJS Kesehatan di RSIA Mina Kabanjahe, sejak tahun 2017. Ia sangat mengagumi asas gotong royong yang diterapkan dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional ini.
“Bagus sekali prinsipnya. Yang kaya membantu yang miskin. Yang sehat membantu yang sakit. Jika saja seluruh penduduk Indonesia memiliki kesadaran gotong royong ini, saya yakin Program JKN-KIS ini akan semakin kuat dan tangguh ke depannya,” ujar pria yang menjadi salah satu korban selamat dari kecelakaan pesawat Mandala Air di Padang Bulan, Medan pada 5 September 2005 silam.
Baca: Kisah Teb, Melahirkan di Usia 51 Tahun, Lega Karena Biaya Persalinan Ditanggung JKN-KIS
Hal itu mendorong Rohadi untuk sering mengedukasi pasien yang ditemuinya di rumah sakit tentang Program JKN-KIS dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya membayar iuran tepat waktu agar kesehatan dapat terus terjamin.
Baca: Emenda: Jadi Peserta JKN-KIS Itu Tak Ada Ruginya
Meski dijamin Program JKN-KIS, Rohadi lebih memilih untuk selalu sehat daripada harus bolak balik berobat karena sakit. Oleh karena itu dirinya berusaha untuk terus menerapkan pola hidup sehat dengan makan makanan bergizi dan berolahraga secara rutin.
“Sehat itu lebih utama, jangan karena ada jaminan kesehatan kita malah menyia-nyiakan kesehatan itu sendiri. Jadikan, iuran kita sebagai alat untuk membantu orang lain. Bukankah tangan di atas lebih baik daripada tangan dibawah?” tandas Rohadi mengakhiri.