HUMBAHAS, BENTENGTIMES.com– Polda Sumatera Utara berhasil menangkap DS (30), salah satu pelaku pembunuhan terhadap Maraden Sianipar (55), mantan Caleg NasDem Labuhanbatu dan Martua P Siregar alias Sanjai, wartawan koran mingguan. Tersangka DS diamankan dari lokasi persembunyiannya di Dusun Janji, Desa Sionom Hudon, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Selasa (5/11/2019) malam.
“Penangkapan tersangka DS di rumah abangnya. Penangkapan oleh personel Jatanras Polda Sumut dipimpin Ipda Gunawan Sinurat bersama dengan Kapolsek Parlilitan dan personelnya,” kata Kasubbag Humas Polres Humbahas Iptu S Purba, Rabu (6/11/2019).
Dijelaskan, penangkapan berdasarkan Sp.Kap/436/XI/R.E.S/2019/Reskrim, dengan laporan polisi: LP/61/X/2019/RES-4.2/P. Hilir, tertanggal 30 Oktober 2019 atas nama pelapor Wansenda Hendra.
DS merupakan warga Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu. Ia diduga ikut melakukan pembunuhan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340 subs 338 KUHPidana.
Baca: Insan Pers Berduka, Dua Orang Wartawan di Labuhanbatu Dibunuh
Untuk diketahui, Maraden Sianipar (55) dan Martua P Siregar alias Sanjai, masing-masing mantan Caleg NasDem Labuhanbatu dan oknum wartawan koran mingguan ditemukan meninggal dengan kondisi tubuh memprihatinkan di dalam parit belakang gudang kontainer milik PT SAB/KSU Amelia, Dusun VI, Desa Wonosari, Kecamatan Panai Hilir, Labuhanbatu.
Jasad Maraden Sianipar, warga Jalan Gajah Mada, Rantauprapat, pertama kali ditemukan pihak kepolisian pada Rabu (30/10/2019) sore, di parit. Kondisi tubuh Maraden sangat memprihatinkan, di sekujur tubuhnya penuh luka dan tangan kiri korban terputus.
Baca: Dendam Sengketa Lahan, Wartawan dan Mantan Caleg NasDem Dibunuh
Keesokan harinya, Kamis (31/10/2019), pagi sekitar pukul 10.00 WIB, petugas menemukan jasad Martua P Siregar alias Sanjai, warga Sei Berombang, Kecamatan Panai Hilir. Lokasi penemuan mayat Martua tidak jauh dari jasad Maraden, hanya berjarak sekitar 200 meter dan masih di kawasan belakang gudang kontainer milik perusahaan tersebut. Kondisi jasad Martua juga memprihatinkan. Sekujur tubuh Maraden penuh luka bacok.