KARO, BENTENGTIMES.com– Dalam memeringati Hari Bersih Sedunia yang jatuh pada 21 September, masyarakat Lembah Sibayak menggelar aksi pungut sampah. Aksi pungut sampah itu digelar pada Minggu (15/9/2019) lalu.
Kegiatan itu melibatkan 50 orang relawan. Mereka memungut sampah di jalan utama dan jalan desa sepanjang 2,5 kilometer. Kegiatan ini berlangsung selama 2,5 jam dan berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 60 karung atau kurang lebih 500 kilogram.
Volunteer Leader Arie menjelaskan, kegiatan ini merupakan kampanye bagi masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.
“Ini kali kedua kita lakukan. Kita juga ingin memberikan pemahaman tentang bahaya sampah plastik bagi lingkungan. Jadi, kita ingin semua masyarakat bisa menyadari hal itu,” kata Arie, kepada BENTENG TIMES, Kamis (19/9/2019).
Selain itu, sambung Arie, mereka juga ingjn membangkitkan kembali nilai-nilai kebersamaan, seperti gotong royong. Dalam aksi itu, masyarakat Lembah Sibayak bekerjasama dengan Gramedia, Literasi Nusantara, Pustaka Bergerak Indonesia, Literasi Berkaki, Sources of Indonesia, IUVA Global, Babinsa, dan PT TSi (Aqua).
“Kegiatan positif seperti ini layak kita dukung bersama. Peran masyarakat sangat penting untuk mewujudkan Indonesia bersih,” ucap Arie.
Baca: Miris! Wilayah Dataran Tinggi, Karo Masih Dilanda Banjir
Baca: Silaturahmi Antar Negara Serumpun, Mahasiswa Singapura Kunjungi Tanah Karo
Menurut Arie, sampah telah banyak menimbulkan masalah di dunia. Tanah, danau, sungai, dan laut telah terkontaminasi dan tercemar karena sampah-sampah plastik. Banyak hewan mati sia-sia karena sampah.
“Seperti yang baru-baru ini terjadi, paus ditemukan mati di pantai. Dan ternyata, setelah diteliti penyebab kematiannya karena banyak memakan sampah yang mengambang di laut. Tentu saja hal ini membuat kita miris dan harus membangkitkan kepedulian kita untuk bisa saling menjaga,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Desa Doulu Paulus Ginting menuturkan, kegiatan ini merupakan rencana bersama untuk membersihkan Lembah Sibayak dari sampah-sampah plastik yang membuat kotor dan kumuh.
“Padahal, lokasi ini merupakan objek wisata favorit masyarakat dari berbagai daerah. Jadi, kita mau mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan tempat ini. Bumi membutuhkan kepedulian kita semua dan itu harus kita mulai sejak saat ini,” terangnya.
Baca: Hari Air Sedunia, Aqua Gelar Lomba Melukis Mural
Baca: Masih Misteri, Ibu Pembuang Bayi di Sungai Lau Bengap Karo
Paulus berharap, kegiatan tersebut bisa menyadarkan masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
“Kegiatan ini tentunya harus diapresiasi dan diikuti oleh semua pihak agar mimpi Indonesia bebas sampah pada tahun 2020 yang dicanangkan pemerintah dan masyarakat Indonesia bisa segera terwujud,” ujarnya.