LUBUK PAKAM, BENTENGTIMES,com– Satu unit mobil ambulance milik Rumah Sakit (RS) Vita Insani Pematangsiantar mengalami kecelakaan tunggal di Tol Medan-Tebing Tinggi, Sabtu (10/9/2019) sore. Lokasi persisnya di Dusun VI, Desa Pasar Melintang, Kecamatan Lubuk Pakam, Deli Serdang.
Akibat kecelakaan itu, kondisi bodi ambulance merk Toyota Hilux dengan nomor polisi BK 1101 WU tersebut babak belur parah. Tampak bodi bagian depan dan atas penyok.
Disebutkan, insiden laka lantas ini tidak sampai mengakibatkan korban meninggal dunia. Namun 5 orang penumpang yang ada di kabin ambulance tersebut mengalami luka-luka. Termasuk pasien.
Kelimanya; sopir Maruli Tua Pandiangan (45), warga Jalan Melanthon Siregar, Gang Cantik Manis, Lorong III, Kelurahan Marihat Jaya, Siantar Simarimbun. Pasien atas nama Tionggung br Sirait (80), warga Jalan RS Brahmana, Kelurahan Sigulanggulang, Siantar Utara.
Keluarga drg Erita Flora Manurung (54), warga Jalan Setia Budi, Tanjung Sari, Medan Selayang, dan Lestina Manurung (49), warga Jalan Beringin, Kelurahan Kahean, Siantar Utara, dan seorang perawat atas nama Rudi Siringoringo (33), warga Kelurahan Kahean, Siantar Utara.
Informasi didapat, awalnya mobil ambulance RS Vita Insani melaju dari arah Tebing Tinggi ke Medan. Rencananya, hendak mengantar seorang pasien yang menderita penyakit patah tulang menuju RS Columbia Medan. Namun, dalam perjalanan, ban belakang pecah.
Baca: Sukacita Berubah Duka, Bus Parboru Tabrakan di Dairi, 35 Luka-luka, 1 Tewas
Baca: Kecelakaan Maut di Jalan Tol Medan-Tebingtinggi, Ini Daftar Korban
Humas RS Vita Insani Trisno Munthe, Minggu (11/8/2019), mengatakan, kejadian itu di luar jangkauan pihaknya. Sebab, ambulance tersebut masih layak beroperasi.
“Secara speksi, mobil baru dua tahun. Masih layak beroperasi. Kondisinya kan saat itu hujan deras di Lubak Pakam. Sementara, dari Siantar panas. Tiba di tol, ban bereaksi. Itulah penyebab ban belakang pecah,” kata Trisno menduga.
Jika dilihat dari segi lalu lintas, masih kata Trisno, ambulance melaju dengan kecepatan tinggi untuk keselamatan pasien.
“Jadi, kalau adapun kejadian tak terduga, tetap muaranya ke pasien. Pasien itu baru masuk kemarin (Sabtu). Kita rujuk ke Colombia karena keterbatasan fasilitas di Vita Insani,” ucap Trisno.
Lanjut Trisno, pascakejadian, kelima korban sempat dibawa ks RS Grand Medistra Lubuk Pakam, guna mendapat pertolongan pertama, sebelum akhirnya dibawa ke RS Columbia.
“Kami langsung turun ke Grand Medistra untuk membawa korban ke Columbia,” ujar Trisno.
Kini, tiga dari lima korban sudah kembali beraktivitas. Dua lainnya, yakni drg Erita dan Tionggung, masih menjalani perawatan medis.
Baca: Ke Karo Hendak Mengiringi Jenazah Nenek Biring, Satpam Hermes Mess Polonia Tewas
Baca: Tol Tebing Tinggi-Parapat Via Saribudolok, Beroperasi 2020
Dalam kesempatan itu, Trisno menuturkan, tidak ada tuntutan dari pasien ataupun keluarganya atas kejadian itu. “Mereka sadar kejadian itu di luar jangkauan. Bukan karena kelalaian sopir,” terangnya.
Namun, tambah Trisno, pasti ada tindaklanjut di internal Vita Insani setelah peristiwa itu.