KARO, BENTENGTIMES.com– Ditemani sang istri, Cele Ginting (67), tampak lahap menghabiskan sarapannya di atas tempat tidur. Laki-laki yang akrab disapa Cele itu sudah dua hari menjalani rawat inap di Rumah Sakit Amanda Berastagi, akibat penyakit asma yang dideritanya sejak tahun lalu.
“Silahkan duduk, nak. Maaf tidak ada kursi hanya tikar saja,” ujar Cele dengan suara terdengar lemah saat menyambut kedatangan BENTENG TIMES, Jumat (26/4/2019), lalu, di Kamar Cempaka RS Amanda Berastagi.
Meski terlihat belum begitu bugar, namun semangat dari dalam diri Cele begitu terasa ketika ia mulai menceritakan pengalamannya menggunakan kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Saya dengan kartu JKN-KIS sudah sangat akrab. Asal saya sakit, dia yang menemani saya. Ya, sudah seperti istri kedualah,” canda ayah dari tiga orang anak ini sambil tertawa melirik sang istri, Ariani br Purba (59), yang duduk di sampingnya.
Baca: Ikuti Prosedurnya, Ambil Manfaatnya
Baca: BPJS Bayar Rp11 Triliun Hutang Jatuh Tempo, Rp1,1 Triliun Untuk Dana Kapitasi FKTP
Cele mengaku di usianya yang sudah senja ini, penyakit memang lebih sering datang menghampiri dirinya. Sejak tahun 2015, Cele sudah beberapa kali berobat jalan, bahkan dirawat inap karena penyakit komplikasi. Diantaranya adalah ia pernah dirawat inap di Rumah Sakit Advent Bandung, pada Februari lalu ketika sedang mengunjungi putri pertamanya yang bersekolah di sana.
“Awalnya, saya tidak tahu kalau kartu ini (JKN-KIS – red) bisa digunakan di luar kota. Makanya, waktu darah tinggi saya kumat di Bandung pada Februari lalu, saya agak panik takut keluar biaya. Sampai akhirnya perawat di sana bilang JKN-KIS dapat digunakan di mana saja di seluruh Indonesia. Puji Tuhan, lagi-lagi kartu ini menemani saya,” ujar pria yang sehari-hari bekerja sebagai peladang ini.
Baca: Sejak Ada Program JKN-KIS, Kekhawatiran Tak Mampu Bayar Uang Perobatan Sirna
Baca: Lasmaria br Sitanggang, Janda Pengidap Lever yang Tertolong Berkat JKN KIS
Cele pun bersyukur setiap kali berobat menggunakan kartu JKN-KIS, ia belum pernah mengeluarkan biaya walau hanya 1 rupiah saja.
“Meski tidak dipungut biaya, pelayanan di klinik maupun di rumah sakit tetap bagus. Dokternya ramah dan masuk sesuai jadwal. Sangat terbantu sekali dengan adaya program ini. Pokoknya, saya berhutang budi dengan JKN-KIS. Sudah sangat sering saya dibantunya. Ini sudah yang ke berapa kalinya ya saya menggunakan kartu JKN-KIS? Waduh sampai lupa karena seringnya saya berobat dengan kartu ini,” ujar Cele, sambil tetap berusaha mengingat.
“Sudah belasan kali,” timpal sang istri Ariani br Purba sekaligus menutup perbincangan kami pagi itu.