KARO, BENTENGTIMES.com– Setelah seminggu dalam pencarian, kabar duka menghampiri keluarga Sihalolo di Desa Pangambatan, Kecamatan Merek. Jasad Sampe Tua Sihaloho (35) ditemukan mengapung di Sungai Aek Bolon, Desa Aek Popo, Kecamatan Merek, Selasa (9/4/2019) siang.
Hilangnya Sampe membuat keluarga besarnya gundah. Mereka sudah mencari ke berbagai tempat yang biasa didatangi sampai kemudian ada kabar penemuan mayat membusuk di sungai. Menurut penuturan salahsatu ipar korban bernama Tio Lija, yang tinggal di Tiga Dolok, Kabupaten Simalungun, korban adalah seorang petani. Ayah tiga anak ini terakhir kali ke ladang ditemani istrinya bernama Resti, dengan berboncengan sepeda motor pada 3 April 2019 lalu.
Dalam perjalanan pulang, mereka melintasi lahan milik warga lainnya dan berjumpa dengan salah satu teman SD Sampe Maruli. Kawan lama ini meminjam sepeda motor milik korban.
Sejak itu korban tidak pulang, keluarga sudah menanyai si peminjam sepeda motor.
“Sudah ditanyakan pada kawannya itu, tetapi dikatakan bahwa kakak ipar saya sudah menerima motornya kembali dan hari itu juga langsung pulang menuju Merek,” ujar Tio, saat berada di Mapolsek Tiga Panah.
Baca: Pelajar yang Jatuh ke Sungai Lau Biang Itu Ditemukan
Pencarian oleh keluarga selama lebih kurang enam hari tak membuahkan hasil sampai kemudian korban ditemukan meninggal di sungai Aek Bolon.
“Abang iparku itu kerjanya ke ladang. Dia meninggalkan tiga orang anak. Mengapa sampai dia mengambang di sungai kami tidak tahu,” ujarnya.
Kapolsek Tiga Panah AKP Banuara Manurung, membenarkan penemuan mayat korban di sungai Aek Bolon tersebut.
“Saat ditemukan, tubuh mayat dalam keadaan telentang dan sudah membusuk,” ujarnya.
Baca: Kuat Dugaan Motif Dendam Dibalik Pembunuhan Manager PT Domas Tanjungmorawa
Proses evakuasi mayat berlangsung dramatis karena curamnya medan sungai. Jarak sungai dari jalan sekitar 150 meter, sehingga harus ditandu dengan tali. Selanjutnya, mayat korban dibawa ke ke RS Bhayangkara Medan dan polisi tengah menyelidiki secara intensif kasus ini.