Jokowi Mengecam Keras Penembakan di Masjid Selandia Baru
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 15 Mar 2019 - 20:55 WIB
- dibaca 27 kali
HUMBAHAS, BENTENGTIMES.com– Presiden RI Joko Widodo sudah mendapat laporan dari Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait peristiwa penembakan di Masjid Al Noor dan Linwood di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019). Jokowi mengutuk penembakan yang telah menewaskan 40 orang tersebut.
“Terlepas siapa pelakunya, kita sangat mengecam keras aksi ini. Dan kita, Pemerintah Indonesia, menyampaikan duka mendalam kepada korban yang ada dari aksi tersebut,” kata Jokowi, di sela-sela kunjungannya di Humbang Hasundutan (Humbahas), Jumat siang.
Saat itu, ia mengaku belum bisa memastikan apakah ada warga negara Indonesia yang menjadi korban aksi penembakan tersebut.
Menurutnya, Tim Perlindungan WNI di Selandia Baru saat ini sedang menuju lokasi. Jokowi mengimbau seluruh WNI di Selandia baru untuk selalu berhati-hati dan waspada setelah kejadian ini.
“Semua hati-hati dan waspada,” kata Kepala Negara.
Baca: 40 Meninggal, Kepala Negara Islam Kutuk Penembakan di Selandia Baru
Sementara itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington terus memantau perkembangan situasi dan telah mengirimkan tim ke Christchurch untuk berkoordinasi dengan otoritas keamanan, rumah sakit, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia setempat. Hingga saat ini tidak ada informasi mengenai WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut.
Adapun di wilayah Christchurch terdapat 331 WNI, termasuk 134 mahasiswa. Jarak Wellington ke Christchurch 440 km. Pemerintah mengimbau WNI di Selandia Baru untuk tetap waspada dan berhati-hati. Keluarga dan kerabat yang membutuhkan informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler dapat menghubungi hotline KBRI Wellington: +64211950980 dan +64 22 3812 065.
Baca: Penembakan Keji di Sekolah AS, 10 Orang Tewas
Sementara itu, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, 40 orang tewas dan 20 lainnya luka parah dalam serangan teror di Masjid Al Noor di kota Christchurch.
“Amat jelas insiden ini adalah sebuah serangan teroris. Dari apa yang kami tahu, serangan ini telah direncanakan dengan baik,” kata Ardern.
“Dua bahan peledak dipasang di kendaraan milik tersangka. Keduanya sudah ditemukan dan dijinakkan,” kata Ardern.