NAD, BENTENGTIMES.com – Terjadi peristiwa menggegerkan saat Bupati Aceh Barat H Ramli MS berhasil diamuk sekelompok massa usai menghadiri musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang digelar di kantor camat setempat kawasan Desa Drien Rampak, Kecamatan Arongan Lambalek, Rabu (21/2/2019) siang.
Meski sempat terkena pukulan dari warga di bagian tangan, namun bupati tersebut berhasil selamat setelah masuk ke dalam mobil dinas.
BACA: ‘Mainkan’ APBD, Gubernur Aceh dan Bupati Terjaring OTT KPK
“Alhamdulillah bapak bupati dalam kondisi sehat, sekarang sedang berada di pendapa tetap melaksanakan tugas seperti biasanya,” kata Kepala Bagian Umum dan Protokoler Setdakab Aceh Barat Dedy Gunawar SSTP MSi, Kamis (21/2/2019) di Meulaboh.
Ia menjelaskan, penyebab amuk sekelompok massa yang berjumlah sekitar 30 orang tersebut terjadi setelah Bupati Ramli MS membuka kegiatan musrenbang di Kecamatan Arongan Lambalek.
Saat keluar dari dalam kantor camat, bupati tiba-tiba dihadang oleh sejumlah warga yang menanyakan penyelesaian persoalan desa mereka di Desa Arongan, yang menurut warga belum sesuai keinginan mereka.
Seperti diketahui, pasca tsunami 2004, masyarakat di Desa Arongan, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat sebagian besar mengungsi dan direlokasi ke Desa Seuneubok Teungoh, yang berjarak sekitar 9-10 kilometer dari desa lama.
Masyarakat pun terpecah, sebagian warga menetap di desa lama dan sebagian besar warga memilih untuk menetap di lokasi relokasi.
BACA: Warga Sumut Curi Emas 550 Mayam di Aceh
Diduga tidak puas dengan jawaban Bupati Ramli, massa kemudian marah sambil mengeluarkan kata-kata penghinaan dan menghujat pimpinan daerah ini dengan kata-kata kasar dan tidak pantas.
Karena situasi yang semakin memanas, akhirnya bupati memilih untuk beranjak ke mobil dinasnya dengan pengawalan beberapa ajudan.
“Namun, massa yang mengikuti bapak bupati semakin arogan. Mereka sempat mengarahkan pukulan ke arah bapak bupati dan sempat mengenai bagian tangan. Massa juga menyerang ajudan dan pejabat lain yang berupaya merelai aksi anarkis mereka,” kata Dedi.
Melihat bupati sudah berada di dalam mobil, massa yang diperkirakan berjumlah mencapai 30 orang yang terdiri dari pria dewasa, kaum ibu serta beberapa anak muda tersebut juga berusaha masuk ke dalam mobil dinas bupati sambil mengeluarkan sumpah serapah.
Mereka juga berusaha menyerang sejumlah pejabat yang berupaya merelai aksi anarkis tersebut.
Karena situasi genting dan mengancam keselamatan Bupati Aceh Barat, seorang ajudan bernama Aipda Ahmad Dahlan secara spontan berusaha melerai massa yang terus beringas dan berusaha masuk ke dalam mobil dinas, serta berusaha merusak kendaraan.
Sempat terjadi dorong- mendorong antara massa dengan sejumlah petugas dan beberapa pejabat, dan karena kondisi genting, akhirnya anggota pengamanan tertutup (pamtup) bupati sempat mengeluarkan senjata api dengan harapan aksi anarkis massa tidak meluas.
“Situasinya sudah berbahaya, kami berterima kasih atas tindakan pamtup yang sudah melakukan tugasnya dengan baik. Sehingga Bapak Bupati Aceh Barat bisa selamat,” kata Dedy Gunawar.