Kamis Subuh, Hari Terakhir Siti Melihat Senyuman Suami Sebelum Melaut

Share this:
BMG
Siti Khodizah saat meratap di depan jenazah suaminya Jamaluddin di rumah duka Dusun III, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu, Deli Serdang, Jumat (11/1/2019) siang.

DELI SERDANG, BENTENGTIMES.com– Kamis (10/1/2019), pukul 03.00 WIB, boleh jadi salahsatu hari bersejarah bagi Siti Khodizah (28). Pada subuh itu dimana Siti memberangkatkan suaminya Jamaluddin (28) untuk pergi melaut mencari ikan. Dan Siti kemudian menyadari jika subuh itu adalah hari terakhir baginya melihat senyuman sang suami.

Siti tak kuasa menahan air mata begitu mendengar kabar jika suaminya ditemukan meninggal dunia di Perairan Pantai Dusun IV, Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (11/1/2019) siang. Air matanya mengalir deras ketika kapal yang membawa jenazah suaminya tiba di Dusun III, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu.

Meski demikian, Siti ikhlas menerima kematian suaminya. Meski personel Bhabinkamtibmas Desa Rantau Panjang Aiptu Joko Winarno, menyarankan agar dilakukan autopsi terhadap jenazah almarhum Jamaluddin.

Siti juga menyatakan tidak akan menuntut siapa pun atas kematian suaminya dan bersedia membuat pernyataan di atas materai merasa keberatan dilakukan autopsi.

Sementara itu, informasi diperoleh BENTENG TIMES, Jamaluddin diketahui pergi melaut Kamis (10/1/2019), sekira pukul 03.00 WIB. Subuh itu, korban permisi kepada istrinya Siti Khodizah hendak melaut untuk mencari ikan dengan menggunakan baju lengan panjang warna hitam dan celana panjang warna hitam panjang.

BacaDua Nelayan Hilang saat Melaut

Tapi, sekira pukul 09.30 WIB, Iskandar juga seorang nelayan yang sedang mencari ikan di pantai menggunakan sampan mengaku melihat ada sampan lain terombang-ambing di Pantai Dusun II, Desa Bagan Serdang, Kecamatan Pantai Labu. Kemudian Iskandar mendatangi sampan tersebut dan ternyata sampan berukuran 0,5 GT itu adalah milik korban Jamaluddin.

Sementara korban sama sekali tidak terlihat di sekitar sampan miliknya. Oleh Iskandar kemudian menyampaikan kabar itu kepada rekannya sesama nelayan agar segera mencari keberadaan korban.

Jamaluddin semasa hidup.

Lalu pada pukul 12.00 WIB, Sofyan yang sedang mencari ikan di Pantai Dusun IV, Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, terkejut ketika jaring ikan miliknya tersangkut. Begitu dicek, di jaring miliknya ternyata ada nyangkut kaki manusia dengan mengunakan celana panjang warna hitam, dengan posisi badan dan kepala di dalam air dan diduga telah meninggal dunia.

BacaResolusi 2019, Nelayan Tradisional Minta Perairan Bersih Alat Tangkap Perusak

Sofyan yang merasa ketakutan kemudian melepaskan jaring tersebut. Lalu, ia memberitahukan kabar itu kepada nelayan lain yang sedang mencari ikan. Sementara, sampan milik korban ditarik ke tepi pantai.

Sampan milik Jamaluddin yang ditemukan terombang-ambing di perairan Pantai Labu.

Keesokan harinya, Jumat (11/1/2019), sekira pukul 06.00 WIB, masyarakat nelayan Pantai Labu yang berjumlah 15 sampan mencari keberadaan korban di perairan laut Pantai Labu. Lalu sekira pukul 12.00 WIB, jenazah korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Saat pertama kali ditemukan, jenazah Jamaluddin ditemukan dalam keadaan terapung dengan posisi telungkup di Perairan Pantai Dusun IV, Desa Rugemuk, Pantai Labu.

Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Dusun III, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu. Kemudian oleh pihak keluarga jenazah korban dikebumikan di TPU Dusun IV, Desa Rantau Panjang, Kecamatan Pantai Labu.

Share this: