Tanpa Pesan dan Kesan, Petani Sawit Itu Pergi dan ‘Tak Kembali’
- BENTENGTIMES.com - Senin, 7 Jan 2019 - 10:59 WIB
- dibaca 361 kali
DELISERDANG, BENTENGTIMES.com– Kepergian Sudirman Saragih menyisakan duka mendalam bagi keluarga besarnya. Petani sawit ini pergi ke perladangan sawit miliknya di Desa Sei Putih, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, dan tidak kembali hingga malam. Ternyata itulah kepergiannya untuk terakhir kalinya. Tanpa ada pesan dan kesan. Sosok Oppung (kakek) berusia 68 tahun itu ditemukan tergeletak di ladang dalam kondisi tidak bernyawa.
Keterangan dihimpun, Sudirman pergi dari kediamannya di Jalan Pendidikan, Lingkungan VII, Kelurahan Galang Kota, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, sekira pukul 13.00 WIB. Korban berangkat dari rumahnya dengan mengendarai sepeda motor Supra.
Tapi hingga pukul 18.00 WIB, Sudirman tidak juga pulang ke rumah. Saat itu, tetangga korban Jhon Redi bertanya kepada istri korban Rayalina Purba; ‘sudah pulang oppung? dan dijawab belum oleh istri korban Rayalina.
Kemudian Rayalina meminta Jhon Redy Sahputra untuk mengecek ke ladang. Jhon Redi pun berangkat ke ladang dan melihat posisi korban sudah tertidur di tanah.
Baca: Deliserdang Kembali Geger Penemuan Mayat, Jenazahnya Mengapung di Sungai Ular
Kemudian Jhon Redy melaporkan kejadian itu ke Polsek Galang. Anggota Polsek Galang pun langsung turun ke TKP (tempat kejadian perkara) bersama saksi-saksi dan keluarga. Saat itu, korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi tidur miring di atas tanah, tubuh kaku dan dari hidung korban mengeluarkan darah.
Di lokasi kejadian ditemukan HP korban, dompet berisi uang dan identitas (berupa KTP) serta sepeda motor milik korban. Jenazah korban kemudian dievakuasi menggunakan mobil ambulans ke Puskesmas Galang guna dilakukan pemeriksaan luar.
Saat dilakukan pemeriksaan oleh dr Nopen Manurung beserta perawat Puskesmas Galang tidak ada ditemukan tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh korban.
Lalu, Kanit Reskrim Polsek Galang Aiptu FTM Sinaga menyarankan kepada keluarga korban untuk tetap dilakukan autopsi. Namun keluarga menolak untuk dilakukan autopsi. Istri korban Rayalina mengungkapkan jika korban semasa hidupnya telah memiliki riwayat penyakit paru dan ginjal. Dan, sejak dua tahun terakhir korban rutin check up ke RSU Lubuk Pakam. Atas pertimbangan itu, sehingga pihak keluarga menerima ikhlas kematian korban.
“Kami ikhlas dan tidak akan menuntut siapa pun atas kematian korban,” tulis istri korban Rayalina dan anak-anak korban Rinawati br Saragih (43) dan Putri Lima br Saragih (33).
Baca: Akhir Pekan Kelabu, Pelajar SMK Multi Karya Medan Tenggelam di Sungai Deli
Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban kemudian diserahkan ke pihak keluarga yang diterima oleh anak korban Rinawati br Saragih dan Putri Lima br Saragih.