Aksi 1.000 Lilin Mengenang 7 Mahasiswi Korban Subuh Maut di Pemandian Daun Paris
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 7 Des 2018 - 17:29 WIB
- dibaca 648 kali
Ia berharap, kepada para sahabatnya dan juga para orangtua korban agar lebih tabah dan ikhlas melepas kepergian putri mereka.
“Doa kami semoga mereka tenang bersama Bapa di surga,” ujar Andre, di sela sela acara kepada BENTENG TIMES.
Mewakili keluarga korban, Darto Keling mengucapkan terima kasih atas partisipasi mahasiswa karo. Ia menyampaikan, semoga aksi doa dan penyalaan 1.000 lilin tersebut bisa melepas kepergian korban.
“Kami keluarga yang ditinggal pun lebih ikhlas dan tabah, khususnya bagi ketujuh keluarga besar korban ini di manapun berada saat ini,” ucap Darto.
Aksi solidaritas tersebut berlangsung khidmat. Namun, isak tangis ratusan mahasiswa Karo terdengar saat pemasangan lilin sembari menyanyikan lagu Taneh Karo Simalem.
(Baca: Subuh Maut di Pemandian Daun Paris Raja Berneh, 7 Mahasiswa Tewas Tertimbun Longsor)
(Baca: Malam Keakraban Berakhir Duka, Korban Selamat: Ada Terdengar Suara-suara Begitu)
Rasa haru yang dirasakan teman-teman korban terlihat dari isak tangis mereka di tengah kota yang membuat bulu roma mereka yang hadir merinding saat mengenang dan melepas kepergian para sahabat mereka.
Dalam acara penutup, ketujuh foto korban dibawa dan dipajang di Gerbang Kampus UNPRI Medan.
Untuk diketahui, malam sebelum insiden nahas itu, Sabtu (1/12/2018), para mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Karo (IMKA) itu sedang menggelar malam keakraban di Pemandian Daun Paris Raja Berneh. Nahas terjadi esok harinya sekira pukul 06.00 WIB, para mahasiswa yang sedang terlelap tidur tertimbun longsor tembok penahan pemandian. Dalam kejadian itu, tujuh orang korban meninggal dunia, sementara sembilan orang lainnya mengalami luka-luka.