Satu Keluarga di Nias Selatan Tertimbun Longsor, Satu Orang Ditemukan Tewas
- BENTENGTIMES.com - Senin, 12 Nov 2018 - 01:13 WIB
- dibaca 152 kali
NISEL, BENTENGTIMES.com– Satu keluarga di Dusun Dua, Desa Sukamajumohili, Kecamatan Gomo, Kabupaten Nias Selatan (Nisel), tertimbun tanah longsor, pada Sabtu (10/11/2018). Tingginya longsoran yang diperkirakan mencapai 10-15 meter sangat menyulitkan proses pencarian korban.
Informasi diperoleh BENTENG TIMES (bentengtimes.com), satu keluarga yang tertimbun longsor ada tujuh orang, yakni Aristina Laia Ina Elsa (33), Dalman Hulu (7), Setiamas Hulu Ina Putri (30), Rei Jaya Hulu (3), Putri Hulu (5), Noverman Hulu (2), dan Kristofen Hulu (4).
“Tujuh orang ini satu keluarga. Korban yang berhasil dievakuasi atas nama Kristofen Hulu. Namun korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Tonggor Gultom, Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Nias, Minggu (11/11/2018).
Tonggor mengatakan, saat itu hujan turun cukup deras. Satu keluarga ini berada di rumah saat longsor terjadi di kawasan itu sekira pukul 09.00 WIB. Namun, Basarnas baru mendapatkan laporan sekira pukul 11.00 WIB.
“Memang hujan cukup deras. Begitu mendapat laporan kita langsung bergerak ke lokasi longsor,” katanya.
(Baca: Longsor dan Banjir di Sibolga Telan 3 Nyawa, 1 Ibu Hamil, 2 Anak-anak)
(Baca: Jalan Nasional Nisel Nyaris Putus Dihantam Ombak 5 Meter)
Personel gabungan dari TNI, Polri, dan SAR terhambat akses menuju ke lokasi. Waktu tempuh ke lokasi juga cukup jauh. Hingga kini, proses pencarian korban masih dilakukan. Sementara, alat berat masih dalam perjalanan menuju lokasi.
“Tim masih berupaya melakukan pencarian terhadap enam orang korban. Namun belum ada lagi korban yang ditemukan. Pencarian korban terhambat karena tinggi longsor diperkirakan mencapai 15 meter. Jarak desa jauh masuk ke dalam hutan, kurang lebih dua jam,” sebut Tonggor.
(Baca: Sibolga-Tapteng Banjir, Kodim 0211/TT Kerahkan Personel)
(Baca: Pria Mirip Kacab Disdik Gunungsitoli Mesra Dengan Wanita Cantik, Ini Fotonya..)
Hujan memang mengguyur kawasan Sumatera Utara beberapa hari terakhir. Cuaca ekstrem diperkirakan akan terus terjadi hingga beberapa waktu ke depan. Karena itu, Tonggor mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana.