Hotman Paris Ditemui PNS Sergai, Laporkan Bansos Dipakai Bayar Uang Ketok Palu DPRD
- BENTENGTIMES.com - Sabtu, 29 Sep 2018 - 18:37 WIB
- dibaca 1.454 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menerima pengaduan seorang PNS Pemkab Serdangbedagai, di Warung Kopi Johny, Sabtu (29/9/2018). Ada tiga video yang diunggah Hotman Paris di akun Instagram @hotmanparisofficial pada Sabtu (29/9/2018), menampilkan seorang ASN/PNS Pemkab Serdang Bedagai Joko Suriadi yang mengadukan dugaan penyelewengan dana bansos oleh pejabat dan DPRD Kabupaten Serdang Bedagai.
Joko menjumpai Hotman Paris karena dia menerima intimidasi dari pejabat.
“Salam dari Kopi Joni. Joko Suriadi, staf Bansos Kantor Bupati Serdang Bedagai, membeberkan, dia mengaku ada puluhan miliar uang bansos. Dia diintimidasi uang itu dipakai untuk uang ketok palu, berbagai oknum DPRD dan oknum BPK di daerah Serdang Bedagai. KPK dan kejaksaan segera turun. Ini buktinya ada semua,” kata Hotman dalam video itu.
Joko Suriadi kepada Hotman Paris, siap jadi justice collaborator dan masih menjadi PNS di Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
“Puluhan miliar uang bansos habis dipakai oknum pejabat dan DPRD. Sekarang, dia yang diintimidasi. Siap jadi colaborator ya?”
“KPK dan Kejaksaan Sumut segera turun!”
(Baca: Kasus Korupsi Tugu Mejuah-juah, Kejari Tetapkan 4 Tersangka)
Joko Suriadi yang siang itu memakai baju berwarna putih mengatakan bahwa puluhan miliar dana bansos dipakai oknum pejabat untuk membayar oknum aparat hukum. Dikatakan, untuk membuat oknum aparat diam, pejabat memberikan hadiah berupa motor Harley Davidson.
(Baca: Penahanan Mantan Anggota DPRD Sumut: Bisa Saja Para Tersangka jadi Gila)
Hotman: “Saudara Joko Suriadi, staf Bansos Kantor Bupati Serdang Bedagai. Kamu mengatakan ada puluhan miliar uang bansos yang dipakai untuk membayar oknum pejabat DPRD dan BPK di daerah Serdang Bedagai.”
“Anda mengatakan bahwa untuk membuat aparat diam, sampai dibelikan motor Harley Davidson. Dibagi ke aparat seperti itu?”
Joko Suriadi: ”Mereka (oknum pejabat) yang memberikan, Pak. Bukan saya.”