Ini Sindikat Pengedar Narkoba Siantar-Simalungun, Omzet Rp1,5 Miliar per Bulan
- BENTENGTIMES.com - Minggu, 23 Sep 2018 - 23:55 WIB
- dibaca 4.332 kali
Sedangkan, Indra Tazas (30), warga Jalan Sibatubatu, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari dan Syafrizal Sinaga (23), Jalan Sibatubatu, Kelurahan Bah Kapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, yang membeli sabu langsung dari Boydora.
Lalu, Suarno alias Arnold (53), warga Jalan Raya, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat dan Muhammad Fauzi (44), warga Jalan Medan, Kelurahan Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, yang membeli sabu dari Tazas.
“Boydora ini sekali belanja (sabu) itu 1 ons dengan harga Rp100 juta. Sabu sebanyak 1 ons itu bisa laku dalam seminggu. Boydora belanja dari Banyumas, Lampung, Jawa Timur,” lanjut Liberty.
Untuk mengelabui bisnis peredaran narkoba tersebut, kata Liberty, Boydora membuka usaha warung internet (warnet) di rumahnya.
“Boydora juga melayani penjualan (sabu) di warnet itu. Ada kamar di sana untul tempat transaksi. Ada CCTV, tempat untuk melarikan diri (ketika digerebek) dari lantai 2 warnet juga disediakan,” bebernya.
(Baca: Pedagang Bawang Keliling Terjerat Narkoba)
(Baca: Dikendalikan dari Lapas, Bisnis Narkoba Boyek-Memeng Beromzet Miliaran Rupiah)
Liberty memaparkan, setiap orang dalam jaringan tersebut memiliki peran masing-masing. Oleh sebab itu, pihaknya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengungkapnya.
“Kita menyamar sebagai pembeli. Ermansyah Lubis kita tangkap di Serbelawan. Kemudian, kita kembangkan dan kita tangkap dari beberapa lokasi di Siantar dan Simalungun,” paparnya.
(Baca: Sampai Terjerat Narkoba Pun, Kasih Ibu Sepanjang Masa Buat Sri Junita)
(Baca: Baru 2 Bulan Keluar Penjara, Eh.. Terjerat Narkoba Lagi)
Setelah menangkap Boydora di rumahnya, sambung Liberty, pihaknya kemudian melakukan pengembangan ke rumah Tazas.
“Barang Boydora disimpan di rumah si Tazas. Yang menjaga itu Muhammad Fauzi. Fauzi ini militan, siap menyerang. Fauzi juga punya trek record pembunuhan. Keluarga Tazas juga melawan. Tapi karena kita didukung masyarakat setempat, kita berhasil menangkapnya,” terangnya.