JABAR, BENTENGTIMES.com– Belum selesai pengusutan kasus penyerangan terhadap Brigadir Angga Dwi Rurangga, Anggota Polres Cirebon Kota yang diserang orang tidak dikenal (OTK), pada Senin (20/8/2018), dini hari pukul 02.00 WIB, kini personel Polda Jawa Barat (Jabar) kembali diserang.
Kali ini dua anggota Polantas yang bertugas sebagai Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Jabar, Aiptu Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana, ditembak tiga orang tak dikenal di Kilometer 224-400 Tol Kanci-Pejagan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (24/8/2018) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Keduanya mengalami luka tembak di bagian dada dan tangan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Mitra Plumbon.
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto menuturkan, peristiwa penembakan tersebut terjadi saat kedua korban tengah bertugas di tol Kanci-Pejagan. Keduanya melihat tiga orang sedang berada di tepi jalan dan langsung berhenti. Keduanya bermaksud mengingatkan ketiganya karena dinilai membahayakan.
“Karena naluri polisi, pada saat di Kilometer 224 melihat tiga orang yang duduk di pembatas jalan. Sebagai tugas pokoknya tentu dia mengimbau ‘Buka kaca, ada apa? Tolong jangan di sini, karena membahayakan. Membahayakan diri sendiri dan orang lain’,” kata Agung, usai menjenguk kedua korban di RS Mitra Plumbon, Sabtu (25/8/2018) dini hari.
Namun, bukannya meninggalkan lokasi, salah satu dari ketiga pelaku mengeluarkan senjata api (senpi) dan mengarahkannya ke arah petugas. Lalu, pelaku melepaskan tembakan ke arah petugas.
Mereka sempat melakukan tembakan balasan ke arah orang tak dikenal. Pelaku terkena tembakan.
“Dua-duanya terkena serpihan, ada yang kena tangan dan jaringan kulit. Tapi saya sudah tanya dokter, kondisinya sadar, besok (hari ini) diambil serpihannya. Tidak ada organ vital yang terkena peluru,” ujar Agung.
Seusai melakukan penembakan, ketiga pelaku langsung melarikan diri.
Namun, polisi belum menyampaikan, ketiga orang misterius tersebut dan motif apa yang melatarbelakangi penembakan. Polisi masih memburu dan mendalami kasus tersebut.
(Baca: 2 Polisi Ditembak saat Berangkat Kerja)
(Baca: Terduga Teroris Serang Polisi di Riau, 4 Ditembak)
Sejumlah polisi tampak bersiaga RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon, Sabtu (25/8/2018). Para petugas terlihat berkumpul di sekitar Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Namun, belum terlihat petugas bersenjata laras panjang di lokasi. Bahkan, petugas kepolisian dan petugas keamanan juga tidak mengizinkan para awak media memasuki gedung rumah sakit.
Selain itu, beberapa mobil dinas kepolisian juga tampak berjejer di depan ruang IGD. Di antaranya, dua mobil patroli PJR, satu mobil Dokpol Polres Cirebon, dan satu mobil DVI Dokpol RS Bhayangkara, Losarang, Indramayu.
Mereka terlihat menjaga ketat rumah sakit yang menjadi lokasi dirawatnya dua petugas PJR itu.
Sebelumnya pada Senin (20/8/2018) pukul 02.00 WIB, Brigadir Angga Dwi Rurangga, Anggota Polres Cirebon Kota juga mendapat serangan orang tidak dikenal. Anggota Unit Quick Respons (QR) Sat Sabhara Polres Cirebon Kota itu diserang di Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
Ibnu Pamungkas (46), saksi mata, menyebut saat kejadian korban diketahui tengah berpatroli seorang diri. Korban yang mengendarai mobil patroli QR 41 E singgah di rumah rekannya yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
“Tiba-tiba datang orang yang langsung menyerang korban,” kata Ibnu Pamungkas, saat ditemui di kediamannya di Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon, Senin (20/8/2018) siang.
Dia mengaku tidak mengetahui berapa jumlah pelaku yang menyerang korban. Namun, menurut Ibnu, korban sempat berusaha melarikan diri dari serangan pelaku.
Nahas, korban jatuh tersungkur dan menjadi bulan-bulanan pelaku.
“Saya langsung datangi korban, dia sudah bersimbah darah,” ucap Ibnu.
Ibnu mengatakan, pelaku sudah pergi meninggalkan korban saat dirinya datang. Melihat korban tidak berdaya, Ibnu langsung membawanya ke RS Sumber Kasih, Jalan Siliwangi, Kota Cirebon.
Ibnu juga mengaku melihat banyak bercak darah di sekitar lokasi jatuhnya korban. Namun, ia mengaku tak mengetahui jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menganiaya korban.
“Saya lihat bagian belakang kepalanya itu terluka, enggak tahu kena apa,” kata Ibnu.
Selain itu, senjata api milik Brigadir Angga, juga hilang dari lokasi kejadian. Disebut-sebut senjata api milik korban direbut pelaku yang menganiayanya di Jalan Pangeran Diponegoro, Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon.
(Baca: 2 Penganiaya Polisi di Kampung Kubur Ditembak di Riau)
(Baca: 2 Prajurit TNI Tewas Ditembak Kelompok Bersenjata di Papua, Berikut Penjelasan Letkol Dax Sianturi)
Namun, Direktur Reskrimum Polda Jabar Kombes Umar Surya Fana mengatakan, mengenai senjata api milik korban apakah direbut pelaku atau terjatuh dan atau tidak dibawa masih dalam penyelidikan. Umar mengatakan, pihaknya juga masih mengumpulkan bukti-bukti mengenai dugaan hilangnya senjata api milik korban. Saat ini, jajarannya tengah berupaya maksimal untuk mengungkap kasus tersebut.
Umar sendiri mengaku masih menunggu hasil penyelidikan sehingga belum bisa memberi banyak keterangan.
“Informasinya masih simpang siur, kami masih menunggu hasil penyelidikan saja,” tandas Umar.