Pabrik Narkoba Milik Pak Haji di Tangerang Digerebek, 1,2 Ton Pil PCC Disita
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 8 Agu 2018 - 20:41 WIB
- dibaca 8.659 kali
TANGERANG, BENTENGTIMES.com– Pabrik narkoba rumahan jenis pil paracetamol, caffeine, carisoprodol (PCC) di Kavling DPR, Kenanga, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, digerebek Polres Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Rumah berlantai tiga bercat biru di tengah permukiman padat penduduk itu diketahui milik seorang pak haji bernama Tarlani.
Setiap harinya pabrik rumahan ini memproduksi sebanyak 30 ribu butir pil PCC tanpa izin. Untuk mengelabui warga sekitar, pemilik pabrik mengemas pil PCC ke dalam bungkusan pakan ternak. Setiap satu pak paket pakan ternak diisi 25 ribu pil PCC. Dalam penggerebekan itu, Polres Bandara Soetta mengamankan sebanyak 3,175 juta atau 1,2 ton pil PCC bernilai Rp9 miliar.
Kapolres Bandara Soetta Kombes Pol Victor Togi Tambunan menuturkan, jutaan pil PCC itu sudah dipak secara rapi dalam kemasan pakan ternak di rumah pelaku.
“Jadi modus yang digunakan pelaku ini, pil dikirim dengan jasa ekspedisi, dikemas dengan kardus dan ditulis pada kardus itu sebagai pakan ternak, burung dan ikan. Jadi pihak kargo tidak curiga,” ujar Kombes Victor, kepada wartawan di Bandara Soetta, Senin (6/8/2018).
Pengungkapan kasus ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap kiriman dua paket besar dalam kardus tujuan Makassar pada Kamis 12 Juli 2018 lalu. Saat dilakukan pemeriksaan X-Ray oleh petugas dan kardus dibongkar, dua paket tersebut terlihat berisi pakan ternak. Tetapi saat paknya dibuka, isinya ternyata pil PCC.
Dalam paket besar itu terdapat 17 kantong pakan ternak yang masing-masing kantongnya berisi seribu butir pil PCC yang termasuk narkotika golongan 1.
(Baca: Ruang Kalapas Jadi Tempat Napi Pesta Narkoba dan Nikmati Wanita Penghibur)
“Dari data pengiriman paket itu diketahui bahwa pengirim paket bernama Helsi Safiri dan Renita. Petugas lalu bergerak ke Makassar, ke lokasi tujuan dan berhasil menangkap AMR di rumahnya,” ujar Victor.
Kepada polisi, AMR mengaku mendapat pasokan PCC dari Edy Junaedi yang diperintah oleh Yandi Oktavianus. Saat ini, kedua orang itu dalam pengejaran polisi.