2 Perampok Staf Jokowi Ditembak Mati
- BENTENGTIMES.com - Senin, 9 Jul 2018 - 07:55 WIB
- dibaca 515 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Para pelaku pembegalan terhadap Staf Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhasil dibekuk polisi setelah sempat dinyatakan buron. Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Nico Afinta mengatakan, pihaknya berhasil menangkap 6 orang yang diduga sebagai pelaku begal terhadap Armedya Dewangga.
“Kami telah berhasil melakukan pengungkapan dan penangkapan terhadap 6 orang pelaku tindak pidana pencurian dengan pemberatan terhadap saudara Armedya Dewangga,” ujar Nico dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/7/2018).
(BACA: Di Aksi Kedua, Penjambret Ditembak Polisi)
Namun dalam penangkapan yang berlangsung pada Jumat (6/7/2018) ini, polisi terpaksa melumpuhkan salah seorang tersangka. Ramalia alias Ramli selaku kapten komplotan harus meregang nyawa setelah tertembus timas panas petugas karena mencoba melawan saat dimintai keterangan untuk pengembangan kasus.
“Pada saat dilakukan pengembangan untuk mencari barang bukti, salah satu pelaku Ramalia alias Ramli mencoba untuk melawan petugas dengan cara merebut senjata salah satu petugas sehingga petugas mengambil tindakan tegas dan terukur,” terang Nico.
Serupa dengan Ramli, 3 orang pelaku lain juga mencoba melarikan diri saat hendak digelandang petugas. Hasilnya mereka pun dihadiahi tembakan. Namun mereka bernasib lebih baik karena hanya dilumpuhkan di bagian kaki.
“Pada saat dilakukan penangkapan terhadap pelaku lainnya, 3 tersangka mencoba melarikan diri sehingga petugas melumpuhkan para pelaku dengan menembak pada bagian kaki,” imbuh Nico.
Petugas kemudian melakukan pengembangan terhadap indikasi terjadinya penadahan barang curian komplotan Ramli. Dari keterangan Ade Junaidi bahwa laptop milik pembantu Presiden itu telah dijual kepada Heru Astanto.
(BACA: Polrestabes Medan Ringkus 72 Pelaku Begal)
Saat didatangi petugas Heru tidak menampik jika pernah membeli laptop dari Ade, namun barang itu telah dijual kembali kepada Tri Wahyudi, warga asal Bekasi.
“Ketika tim melakukan pengembangan menuju kediaman Tri Wahyudi, tiba-tiba Heru Astanto mencoba melarikan diri dan menyerang petugas, sehingga petugas terpaksa dilumpuhkan dengan ditembak,” tukas Nico.