BOGOR, BENTENGTIMES.com – Berita yang menghebohkan saat seorang pemuda 21 tahun yang menikahi nenek-nenek berusia 78 tahun kembali jadi perhatian publik. Sebab, pasca menikah pada September 2017 lalu di daerah Mekarsari, Cileungsi, Bogor Timur, si nenek kini sudah mengandung 7 bulan. Kok bisa?
Hal itu diketahui dari video buatan Ade Irawan, pemuda tersebut, yang mengabarkan kehamilan sang istri dan diunggah oleh akun Facebook Yuni Rusmini, Senin (11/6/2018).
Ade Irawan mengawali videonya dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kehamilan sang istri, Nenek Manih. Usia kehamilan Nenek Manih ternyata sudah besar yaitu akan menginjak 7 bulan usai lebaran nanti. Ade pun meminta doa agar istrinya bisa melahirkan dengan selamat.
Tak hanya itu, Ade Irawan juga memohon didoakan agar kelak anaknya menjadi anak yang sholeh dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Pada video itu, Ade juga menunjukkan perut sang istri yang tengah hamil besar. Menggunakan tangan kirinya ia mengusap perut sang istri. Menunjukkan perhatian, Ade Irawan mengingatkan istrinya agar mengurangi makan yang pedas-pedas.
Dari video juga terungkap bahwa setelah menikah, selama ini Ade Irawan tinggal di rumah istrinya. Menuju akhir video, lagi-lagi Ade Irawan mengucapkan syukurnya bisa tinggal di rumah sang istri.
Tak sampai di situ, Ade juga memamerkan foto pernikahannya yang digelar hampir satu tahun yang lalu itu. Di akhir video, Ade Irawan berharap dan berdoa semoga ada yang bersedia membantu biaya melahirkan sang istri nanti.
Mengetahui berita kehamilan nenek berusia 78 tahunan, banyak netizen yang justru ribut. Mereka heran, mengapa di usia yang sudah lanjut itu Nenek Manih belum menopause dan masih bisa hamil. Namun ada juga yang mendoakan agar Nenek Manih sehat-sehat terus dan lahirannya lancar.
Benar atau tidaknya kabar ini, namun, sesuai ilmu medis, kehamilan di usia tua bisa saja terjadi, tapi harus ada bantuan.
Sebab, catatan resmi pun, ibu tertua yang melahirkan masih ‘dipegang’ Maria del Carmen Bousada Lara, yang melahirkan bayi kembar di Spanyol pada tahun 2006, dimana saat itu dia berusia 66 tahun.
Namjun, ada juga yang mengatakan rekor dipegang oleh Omkari Panwar, yang melahirkan kembar dua di India pada tahun 2008, itu pun pada usia 70 tahun.
Dalam kajian medis, wanita yang sudah berumur memerlukan donor telur untuk bisa hamil. Perempuan yang sudah melewati masa menopause tidak mungkin bisa hamil tanpa bantuan. Mereka memerlukan telur dari donor -atau telur mereka sendiri yang sudah dibekukan- untuk bisa mengandung.
Untuk perempuan, masa subur menurun sejalan menuanya usia, dan penurunan ini terjadi dengan cepat sesudah umur 35 tahun, meskipun hal ini berbeda dari satu orang ke orang lainnya.
Dokter perlu memberikan suntikan hormon untuk mempertebal rahim bagi wanita yang lebih tua yang hamil. Sebelum telur dari donor yang sudah difertilisasi bisa dipakai, dokter harus memastikan rahim sang perempuan siap menerima dan memeliharanya.
Dokter dapat memberikan terapi oestrogen untuk menebalkan lapisan rahim dan mempersiapkan lingkungan bagi embrio.
Begitu telur yang sudah difertilisasi telah ditransfer ke rahim, calon ibu itu perlu mendapatkan terapi hormon untuk mendukung masa kehamilan. Berbeda dengan perempuan yang lebih muda yang memiliki ovarium yang berfungsi penuh, perempuan yang sudah berusia tidak akan bisa memproduksi hormon sendiri.
Kehamilan di usia tua memiliki lebih banyak risiko komplikasi yang berkaitan dengan kehamilan.
Menurut Dr Sue Avery, ahli kesuburan di Pusat Fertilitas Perempuan Birmingham, Inggris, ibu yang berusia lebih tua harus diawasi dengan hati-hati karena mereka memiliki risiko komplikasi terkait kehamilan yang lebih tinggi seperti tekanan darah tinggi dan diabetes kehamilan.
Namun jika sang pendonor telur adalah seorang perempuan yang lebih muda, keadaan bisa menjadi berbeda.
Dr Avery mengatakan, meskipun yang hamil adalah perempuan yang lebih tua, tetapi karena telurnya dari perempuan yang lebih muda dan kehamilan itu didukung dengan terapi hormon, maka ini menjadi seperti kehamilan perempuan yang lebih muda.
Pada akhirnya, semuanya tergantung pada seberapa sehatnya sang ibu, bukan hanya soal usianya.