JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Satu lagi personel polisi gugur akibat ulah yang diduga teroris. Seorang anggota Intel Brimob Kelapa Dua Cimanggis Depok, Marhum Prencje (41), dtikam dengan pisau beracun di halaman Kantor Intelmob Kelapa Dua, Jumat (11/5/2018) sekira pukul 00.45 WIB.
Dan, pelaku terindetifikasi berstatus mahasiswa warga Kampung Buniara, RT 22/RW 04, Desa Buniara, Tanjung Siang, Provinsi Jawa Barat. Informasi dihimpun, sekira pukul 23.00 WIB, korban keluar Mako Brimob dengan tujuan pengamanan di depan RS Bhayangkara.
Sesampainya di depan RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua, korban melihat seseorang yang mencurigakan, melihat ke arah dalam Mako Brimob Kelapa Dua.
(BACA: Hari yang Mengharukan! Bayi Lahir Setelah Ayahnya Gugur di Kerusuhan Mako Brimob)
Melihat adanya orang tak dikenal, polisi yang beromisili di Aspol Mako Brimob Kelapa Dua ini langsung menghampiri dan menanyakan maksud serta tujuan pria tersebut. Tidak adanya penjelasan apapun dari pelaku, korban langsung menghubungi Briptu Mato dan Briptu Gruisce teman Intelmob lainnya sebanyak dua orang.
Setelah beberapa menit kemudian, teman dari korban datang dan selanjutnya orang tak dikenal tersebut langsung diamankan ke Kantor Sat Intel Kor Brimob.
Sesampainya di Kantor Sat Intel Kor Brimob, tepatnya di parkiran, pria itu langsung mengeluarkan pisau dan menusuk korban.
Mendengar adanya teriakan dari korban minta tolong, Briptu Mato dan Briptu Grusce yang bersama korban langsung mengeluarkan senjata dan menembaki pria tersebut yang mengenai dada sebelah kanan hingga terjatuh dan tewas di tempat.
(BACA: Keji, Semua Gigi Iptu Sulastri Tanggal Dicabut para Teroris)
Anggota Intelmob lainnya langsung melarikan korban ke RS Bhayangkara Brimob untuk diselamatkan, namun sesampainya di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia.
Pada Jumat (11/2018) sekira pukul 02.40 WIB, jenazah korban bersama orang tak dikenal tersebut langsung dibawa menuju RS Kramat Jati untuk dilakukan autopsi.
Informasi lainnya menyebutkan, pasca kerusuhan di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, para kelompok-kelompok teroris yang memonitor situasi di dalam rutan mulai berdatangan ke Jakarta dengan tujuan ke arah Mako Brimob Kelapa Dua.
Kepolisian memprediksi masih ada kelompok teroris lainnya yang masih memantau situasi di seputaran Mako Brimob, dengan tujuan untuk membunuh anggota kepolisian yang sedang lengah.