ACEH, BENTENGTIMES.com – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) masih mengevakuasi korban ledakan sumur minyak di Desa Pasir Putih, Peureulak, Aceh Timur. Kepala Pelaksana BPBA Aceh T. Ahmad Dadek mengatakan, ada empat orang yang baru dievakuasi dan dinyatakan meninggal.
Dari data terakhir, jumlah korban meninggal sebanyak 11 orang. Dengan meninggalnya empat orang tersebut, maka korban bertambah.
“Korban bertambah. Jadi 15 orang,” ucap Dadek dilansir dari kumparan.com, Rabu (25/4/2018).
Dadek menyebut, saat ini keempat korban tewas itu tengah dibawa ke Puskemas Ranto Peureulak. Namun, ia mengatakan, petugas masih belum mengetahui identitas dari para korban tewas tersebut.
Sementara itu, lima korban yang dirawat di Rumah Sakit Zubir Mahmud dipindah ke Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, untuk mendapatkan penanganan lebih intensif. Pasalnya, kelima korban itu mengalami luka bakar yang cukup berat.
Kelima korban tersebut ialah Efendi Hamid (50), Adnan Saputra (30), Ishak (48), Alhusairi (21), dan Rifki Mauliansyah (21). Sementara korban dirujuk ke Rumah Sakit Cut Meutia Lhoksemawe berjumlah satu orang, yaitu Irnawan (34).
Dadek melanjutkan, hingga saat ini api masih sulit dipadamkan. Petugas di lokasi masih terus berupaya mencari jalan keluar untuk proses pemadaman.
“Hingga saat ini kebakaran belum dapat dipadamkan. Petugas damkar, BPBD, TNI, dan Polri saat ini masih siaga di lokasi kejadian kebakaran untuk mengantisipasi dampak kebakaran meluas ke permukiman masyarakat,” kata dia.
Korban luka berat yang sempat dirawat di rumah sakit terdekat dari lokasi kejadian kini juga dirujuk ke rumah sakit lain. Beberapa sudah ada yang dibawa ke rumah sakit di Medan, Sumatera Utara.
“Alasan dibawa ke Medan karena jarak tempuh lebih dekat ke sana ketimbang Banda Aceh,” ujar Dadek.
Diketahui, kebakaran sumur minyak ilegal terjadi di Desa Pasir Putih, Peureulak, Aceh Timur, Rabu (25/4/2018) dini hari. Peristiwa itu diduga terjadi akibat aktivitas pengeboran minyak secara tradisional.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan awalnya ada orang yang mengebor lahan milik seorang warga Desa Pasir Putih.
“Minyak dari sumur yang dibor secara tradisional. Sumur tersebut mengeluarkan minyak dan gas,” kata Sutopo lewat keterangan tertulisnya.
Pengebor sempat menampung minyak yang keluar. Namun, ada minyak yang tidak bisa ditampung dan diambil beberapa warga sekitar sumur minyak.
“Warga datang ke lokasi guna mengambil tumpahan minyak yang tidak tertampung tersebut. Setelah beberapa lama tepatnya pukul 01.30 WIB terjadi ledakan yang menimbulkan kebakaran,” sebut Sutopo.