Bangunan Sanggar Kesenian Wayang Kulit Roboh, 7 Tewas, 2 Diantaranya Dalang
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 17 Apr 2018 - 11:54 WIB
- dibaca 375 kali
CIREBON, BENTENGTIMES.com – Bangunan Sanggar Kesenian Wayang Kulit Hidayat Jati di Desa Gegesik Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, roboh, Senin (16/4/2018) sekitar pukul 10.30 WIB.
Tujuh orang tewas akibat tertimpa bangunan, yaitu Suprapti (13), Andra (14), Arid (22), Suherman (48), Ferdi (14), Az-Ziqri (14), Fadiya (15). Ketujuh jenazah dibawa ke RSUD Arjawinangun dan Rumah Sakit Ciremai.
Sementara itu, korban luka adalah Nur Intan serta Umu dan Gina Juliana yang sempat menyelamatkan diri. Mereka dirawat di RSUD Arjawinangun.
“Saat ini ada satu orang yang masih belum ditemukan dan dalam proses pencarian,” ujar Kepala SMPN 1 Gegesik Suhardi saat ditemui di Desa Gegesik Wetan seperti dilansir dari kompas.com.
Menurut Suhardi, korban tewas setelah sanggar seni tempat mereka berada tertimpa bangunan setinggi 30 meter yang digunakan sebagai sarang burung walet.
Sementara, seorang dalang asal Cirebon, Suherman (48) beserta anak laki-lakinya bernama Arid (22) turut tewas dalam peristiwa robohnya bangunan sarang burung walet hingga menimpa sanggar Kesenian Wayang Kulit Hidayat Jati tersebut.
Keduanya diketahui berperan sebagai pembimbing kesenian di sanggar tersebut. “Kami berduka cita atas meninggalnya seniman di Cirebon, yaitu Suherman,” ujar Kepala Disbudparpora Kabupaten Cirebon, Hartono, saat ditemui di Desa Gegesik Wetan, Senin (16/4/2018).
Semasa hidupnya, Suherman dikenal sebagai seniman yang aktif melatih para siswa di beberapa sekolah. Jenazah Suherman dan Arid dibawa ke rumah sebelum dikebumikan di pemakaman setempat.
Selain mereka, ada lima korban tewas lainnya. Sementara itu, seorang korban luka, terbaring lemah di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (15/4/2018).
Warga Desa Gegesik Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon yang juga siswi SMPN 1 Gegesik itu mengalami luka patah tulang kaki kanan dan rahang. “Kondisinya masih sadar, dari tadi bisa diajak ngobrol,” kata Elisa Rahma (26), sepupu Tri Intan Apriani, saat ditemui di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Senin (16/4/2018).
Ia mengatakan, luka yang dialami Tri Intan Apriani tergolong parah. Namun, pihak keluarga belum mendapat keterangan resmi dari dokter yang menanganinya.