BM: Ada 15 Juta Stok Blangko e-KTP di Mendagri, Walikota Medan Tak Mau Ambil
- BENTENGTIMES.com - Senin, 21 Jan 2019 - 01:42 WIB
- dibaca 188 kali
MEDAN, BENTENGTIMES.com– Brilian Moktar menanggapi masalah kekosongan blangko e-KTP (KTP Elektronik) yang banyak dikeluhkan warga Kota Medan. Menurut Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara ini, saat ini, ada 15 juta stok blangko e-KTP di Mendagri. Justru, Walikota Medan sendiri yang tidak mengambilnya ke Jakarta.
“Saya sudah cek langsung di Kemendagri Jakarta, tidak pernah blangko kosong di Mendagri. Ada 15 juta stok blangko e-KTP di sana. Yang ada Walikota Medan tidak mau ambil di Jakarta. Kalau tidak, saya siap mendanai untuk menjemput blangko asal Walikota menyurati Kemendagri,” ujar Brilian Moktar, yang juga Ketua Taruna Merah Putih (TMP) Sumatera Utara ini, Sabtu (19/1/19), pada pelaksanaan Reses II Tahun Sidang V (2018 -2019), di Jalan Rahayu, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung.
Brilian meminta Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Capil) Kota Medan tanggap dan segera memroses pengurusan e-KTP terutama terhadap masyarakat yang sudah melakukan perekaman.
Seperti diungkapkan salahseorang warga Ijoe Lin Teong (55). Warga yang beralamat di Jalan Rahayu, Gang Kusen, Kelurahan Banten, ini mengeluhkan sudah hampir tiga tahun tidak memiliki KTP. Padahal, ia sudah pernah melakukan perekaman e-KTP di Kantor Camat.
“Jadi, saya bingung dan tidak bisa mendapat hak penuh selaku warga Kota Medan. Saat pilgubsu kemarin juga saya tidak bisa memilih karena kepling kami bernama Erwin, bilang nama saya belum terdaftar untuk memilih,” ujar Ijoe Lin kesal.
Baca: Menang di Banyak Daerah, Maruarar Sirait: Kaderisasi PDIP Tak Pernah Instan
Mendengar aspirasi warga Jalan Rahayu itu, BM-sapaan akrab Brilian Moktar menyarankan kepada seluruh warga Jalan Rahayu, Kelurahan Banten, yang belum memiliki KTP atau hanya memiliki resi KTP untuk datang ke Kantor KPU dan mendaftarkan diri untuk ikut memilih pada pesta demokrasi pada 17 April 2019 mendatang.
“Pilihlah partai yang dekat di hati bapak dan ibu sekalian. Lihatlah apa yang sudah dilakukan oleh pimpinan nasional untuk bangsa dan negara ini. Dari zaman Presiden Soekarno, dan di zaman Presiden Jokowi lah sebagai presiden yang terpanjang membangun jalan tol, yakni sepanjang 3.400 Km dan manfaatnya sudah dirasakan oleh seluruh masyarakat,” ujarnya.