MEDAN, BENTENGTIMES.com– Dari 181 penumpang pesawat Lion Air JT610 tujuan Jakarta-Pangkalpinang, ternyata ada seorang warga Medan, yang ikut menjadi korban. Adalah Capt Muas Effendi Nasution, yang bertugas sebagai kepala pada Kantor Kesyahbandaran Otorita Pelabuhan Tanjung Pandan, Bangka Belitung (Babel).
Keluarga yang mengetahui Capt Muas Nasution menjadi korban silih berganti berdatangan ke rumah duka di Komplek Perumahan Griya Bestari Permai Blok A2, Jalan Marelan Pasar IV Barat, Medan, Senin (29/10/2018).
Suasana duka begitu terasa di rumah korban. Istri korban Mardiana Harahap, tampak beberapa kali jatuh pingsan setelah mendengar kabar duka itu. Sejumlah anggota keluarga mereka yang berkumpul pun berulang kali memecah tangisan.
Keluarga memastikan Capt Muas merupakan salah seorang penumpang pesawat Lion Air JT610 setelah menghubungi rekan-rekannya.
“Semalam, berangkat mau ke Bangka karena ada kerjaan di sana. Istri saya tadi lihat berita ternyata ada pesawat jatuh. Kami tanya ke ibu, ternyata bapak ke Jakarta dulu sebelum ke Bangka. Kami tanya orang kantor, ternyata tiket bapak memang pesawat JT610,” ujar Arie Novichandra, menantu Capt Muas Nasution.
(Baca: Sebelum Hilang Kontak, Kru Pesawat Lion Air Sempat Lakukan Ini)
(Baca: Keajaiban Kalau Ada yang Selamat dari Tragedi Lion Air JT 610)
Dalam manifest yang beredar juga memperkuat kabar jika Capt Muas Nasution berada di pesawat nahas itu. Dalam daftar, nama Capt Effendi M berada di nomor 42.
Sementara, pihak Lion ataupun Kementerian Perhubungan (Kemehub) belum menghubungi keluarga. Karenanya, keluarga masih berharap ada kabar baik yang datang.
“Kami berhadap bapak selamat,” kata Arie Novichandra.
Sebelumnya, pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dikabarkan hilang kontak pada Senin pagi, 29 Oktober 2018. Pesawat dikabarkan hilang kontak saat berada di atas udara Tanjung Karawang, Jawa Barat.
(Baca: Ibu dan Putrinya Selundupkan 1 Kg Sabu di Pakaian Dalam)
(Baca: Kemenhub Beri Lampu Hijau AirAsia Buka Rute Silangit-India)
Pesawat Lion Air JT-610 penerbangan dari Jakarta menuju Pangkal Pinang yang mengalami hilang kontak membawa 181 penumpang; terdiri dari 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi. Serta dua pilot dengan lima kru kabin.
“Pesawat membawa 178 penumpang dewasa, satu anak-anak, dan dua bayi,” sebut Sindu Rahayu, Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/10/2018).