MEDAN, BENTENGTIMES.com – Nurhalimah Rangkuti mengucap syukur kepada Allah SWT. Di usianya yang masih 19 tahun, dia bisa berangkat ke Tanah Suci untuk menjalani ibadah haji. Calon jemaah haji termuda embarkasi Medan ini akan menunaikan rukun Islam ke-5 bersama keluarganya.
“Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT, yang telah mengetuk pintu hati kedua orangtua dan keluarga saya yang akan memijakkan kaki saya ke Baitullah,” ujar Nurhalimah kepada wartawan di Asrama Haji Medan, Rabu (25/7/2018).
(BACA: Ada 8.356 Calhaj Sumut yang Berangkat ke Tanah Suci)
Nurhalimah bersama kedua orangtuanya dan 4 orang saudaranya merupakan calon haji embarkasi Medan asal Kabupaten Mandailing Natal. Ia mengungkapkan, keinginan untuk melaksanakan ibadah haji terbersit sejak duduk di bangku sekolah dasar. Hal tersebut lantas memotivasi keluarganya untuk melaksanakan ibadah haji bersama.
Menurutnya, berangkat haji tidak meski menunggu usia tua. Namun, selama mampu untuk melaksanakan haji, segera laksanakan.
“Motivasi saya kepada teman-teman saya yang masih muda yang sejabat dengan saya, bukan modal uang untuk haji. Tapi modal keberanian dan kesungguhsungguhan supaya kita bisa menyempurnakan rukun Islam yang kelima,” ujarnya.
Mahasiswi semester 3 STKIP Tapanuli Selatan Padangsidempuan itu menjelaskan, umurnya baru menginjak 12 tahun saat didaftarkan berangkat haji oleh orangtuanya. Kemudian, dia mendalami ilmu keagamaan dengan memasuki pesantren Mustofawiyah di Purbabaru.
“Setelah tamat SD, saya belajar di pesantren Mustofawiyah dan belajar bersungguh-sungguh tentang manasik haji. Saya mendoakan teman, guru-guru dan orangtua saya, semoga bisa bersama berangkat haji di tahun depan, depan dan depannya lagi,” ujar Nurhalimah.
Sementara itu, Ayah urhalimah, Hali Hamzah Rangkuti (56) mengatakan, ia sudah mendaftarkan untuk berangkat haji sejak 2011 lalu. Tahun ini, mereka sekeluarga akan melaksanakan ibadah haji bersama.
“Makanya saya terinspirasi untuk membawa seluruh keluarga sangat enak sekaligus memberikan bimbingan kepada anak-anak,” ujar Hali.
Saat mendaftarkan keempat anaknya 7 tahun lalu, ia terlebih dahulu meminta kesediaan anaknya. Dia menekankan kepada anaknya, saat keberangkatan bisa saja mengalami keterlambatan ataupun penundaan, anaknya tetap menerima.
“Mereka menyatakan siap apapun ceritanya, asalkan dibawa untuk haji. Saat itu usianya 12 tahun baru tamat SD. Kebetulan saat berangkat haji ini, kampusnya lagi libur jadi tidak ada masalah,” ujar Hali.