MEDAN, BENTENGTIMES.com – Ada beragam cerita yang terjadi pada pertandingan pekan ke-17 Go-Jek Liga 1 antara PSMS Medan vs PSM Makassar, Senin (23/7/2018). Mulai dari kick-off yang harus mundur setengah jam dan perkelahian antara suporter dengan polisi.
Diketahui, kick-off laga yang berlangsung di Stadion Teladan Medan itu sejatinya mulai pukul 19.00 WIB, tetapi lampu stadion yang padam membuat laga diundur. Keunikan tidak sampai di situ, papan skor stadion pun tak menggunakan elektrik melainkan papan skor manual.
Cerita-cerita pilu di awal pertandingan bermuara pada akhir pertandingan. Kerusuhan terjadi usai wasit Musthofa Umarella meniup peluit tanda pertandingan usai.
Pendukung PSMS Medan yang duduk di tribun utara stadion masuk ke dalam lapangan. Papan sponsor yang ada di lapangan dirusak. Polisi pun coba mengamankan situasi dengan memasang tameng dan gas air mata.
Akan tetapi, para pendukung PSMS Medan itu tak takut. Mereka malah menyerang aparat dengan melakukan lemparan batu.
Kerusuhan pun pecah. Kerusuhan ini memang sudah bisa dicium sejak pertandingan digelar. Chant yang menyebutkan ganti pengurus PSMS menggema di dalam stadion saat pertandingan berlangsung. Selain itu, flare juga menyala saat pertandingan berlangsung.
Pendukung PSMS dipercaya kecewa dengan manajemen. Hasil buruk yang terus menerus dialami oleh PSMS membuat kelompok pendukung ‘Ayam Kinantan’ kecewa.
“Kerusuhan terjadi saat pendukung PSMS menyalakan flare sehingga pihak keamanan melarang jangan bakar flare. Pada pertandingan sebelumnya, para pendukung ini juga membakar flare lalu oleh manajemen mengambil sikap supaya para pendukung ini tidak diberikan diskon tiket. Karena tidak diberikan diskon tiket kali ini mereka marah,” ujar Sekretaris Umum PSMS Julius Raja, Selasa (24/7/2018).
“Kami menghukum mereka berdasarkan hasil keputusan rapat manajemen, karena sebelumnya lawan Persipura sudah terjadi pembakaran flare,” lanjut Raja.
Dengan kerusuhan pendukung itu, kini PSMS tengah menanti hukuman dari Komisi Disiplin PSSI. Kalau benar-benar dihukum ini bukan kali perdana PSMS kena hukuman akibat pendukungnya.
PSMS juga pernah kena hukuman denda Rp30 juta usai PSMS menjamu Bhayangkara FC beberapa saat lalu. Meski begitu, PSMS mengaku siap bila nantinya Komdis memberikan hukuman.
“Kami mau sampaikan ke PT Liga kalau misalnya ada hukuman bukan ke panitia pelaksana saja yang dihukum tapi juga ke kelompok suporter. Jadi, hukuman itu membuat pendukung jera,” tutur Raja.
Kerusuhan yang terjadi kala pertandingan menghadapi PSM Makassar ternyata tak mengakibatkan kerusakan yang berlebih. Stadion pun dinyatakan siap untuk digunakan pada pertandingan PSMS menghadapi Bali United, Sabtu (28/7/2018) mendatang.
Saat ini, anak asuh Peter Butler itu berada di posisi kedua dari bawah dengan 17 angka. PSMS hanya unggul head-to-head dari penghuni dasar klasemen PS Tira.