Oknum PNS Sebut PDIP Partai PKI, Langsung Dibawa ke Mushola Kantor DPD untuk Sholat Bersama
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 20 Jul 2018 - 19:11 WIB
- dibaca 6.130 kali
MEDAN, BENTENGTIMES.com – Lagi-lagi hujatan dialamatkan ke PDI Perjuangan. Kali ini dilakukan oleh oknum PNS yang bertugas di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
Seperti keterangan Ketua BP Pemilu DPD PDI Perjuangan Sumatera Utara Mangapul Purba SE, bahwa oknum PNS berinisial DH tersebut menyatakan bahwa PDIP adalah partai Kristen, partai PKI dan komunis.
Hal tersebut disampaikannya di Rumah Makan Stasiun Batang Pane Baru, Medan. Oknum PNS tersebut juga menyampaikan agar jangan pilih PDIP dan menyuruh agar mengambil duitnya.
Namun pernyataan tersebut langsung ditampik oleh seorang kader PDIP Haris Simbolon yang juga Ketua DPC PDIP Padang Lawas (Palas) di lokasi tersebut.
Akibatnya, sempat terjadi adu mulut dan argumen antara oknum PNS tersebut dan Haris Simbolon.
“Namun Bung Haris Simbolon meminta pernyataan kebenaran tersebut kepada oknum PNS tersebut, dan ternyata dia bingung dan merasa salah,” ujar Mangapul.
Selanjutnya, Haris Simbolon selaku kader partai tidak mau habis sampai di situ saja. Dia juga menyampaikkan bahwa pernyataan oknum PNS itu akan dibawa ke ranah hukum. Namun saat itu DH ketakutan sambil meminta-minta maaf.
Pada akhirnya, Haris Simbolon membawa oknum PNS tersebut ke kantor DPD PDIP Sumut. Di situ, oknum PNS tersebut diajak sholat di mushola yang berada di kantor DPD PDIP Sumut di Jalan Djamin Ginting Medan oleh Haris Simbolon dan berjumpa dengan ustad-ustad yang ada di kantor tersebut.
Oknum PNS tersebut juga bertemu dengan Ketua DPD PDIP Sumut Japorman Saragih dan oknum PNS tersebut terus meminta maaf.
Oknum PNS tersebut mengatakan bahwa dirinya selama ini hanya melihat berita-berita bohong di dunia maya yang menjelek-jelekan PDIP dan dia pun ‘termakan’ berita-berita hoax tersebut.
“Ternyata setelah saya lihat faktanya, itu semua tidak benar,” sebut oknum PNS tersebut seperti ditirukan Mangapul Purba.
Mangapul pun mengajak agar kita harus menjadikan semua ini sebagai pelajaran dan agar bijak dalam melihat dan bijak dalam bersikap.
“Simpan yang baik, buang yang buruk, jangan gampang dipengaruhi oleh berita bohong, karena tujuan tersebut adalah sebuah kepentingan oknum yang tidak bertanggung jawab. Jangan sampai kita menjadi korbannya,” imbau Mangapul.