MEDAN, BENTENGTIMES.com – Pemerintah Indonesia akan mengurai sampah yang menumpuk di kawasan Danau Toba. Sampah akan didaur ulang menjadi bahan baku untuk pengganti aspal sehingga sampah yang berserakan itu bersih dan bisa bermanfaat.
“Jadi akan kami olah (sampah) sebagai pengganti aspal. Alat penghancur plastiknya kan juga sudah ada,” kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo di Medan, Sabtu (14/7/2018).
(BACA: Ribuan Lobster dan Ikan Mas Ditabur di Danau Toba)
Sampah yang berserakan di danau terbesar itu salah satu faktornya kurang kesadaran masyarakat akan hidup sehat dan kebersihan. Untuk itu, Arie sudah melakukan pertemuan dengan pemuka agama untuk ikut serta mengampanyekan hidup sehat.
BPODT sudah membicarakan soal sampah itu kepada kabupaten setempat untuk membuka lahan yang akan dijadikan tempat pembuangan akhir (TPA). “Kami juga sedang melakukan pilot project bagaimana mengubah sampah plastik menjadi bahan baku aspal,” jelas Arie.
Untuk masalah sampah, sudah menjadi pembahasan dalam rapat Koordinasi Kemajuan Pengembangan Infrastruktur Pendukung Destinasi Danau Toba dan menyoroti hal itu sejak dua tahun terakhir.
(BACA: Menhub Bakal Rekrut 100 Warga Sekitar Danau Toba Jadi Syahbandar Berstatus PNS)
“Kemarin diskusi dengan HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Kami harus betul-betul yang fundamental. Kami ingatkan terus. Corong yang kami pakai HKBP, jadi pendeta-pendeta bukan hanya bicara mengenai agama. Tapi juga soal kebersihan, kesadaran akan kebersihan, itu kita harus juga,” ungkap Arie.
Selain memberikan pemahaman terhadap kehidupan yang bersih, BPODT juga mengedukasi masyarakat sekitar Danau Toba dengan menjadi masyarakat ramah wisata. Dengan itu, membuat Danau Toba menjadi destinasi wisata internasional.
“Bahasa Inggris itu sangat penting. Karena turis luar sudah cukup banyak yang berkunjung ke Danau Toba. Masyarakat yang berhadapan langsung. Khususnya pelaku industri pariwisata,” tutur Arie.
Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara soal sampah di Danau Toba. Ia menilai pemerintah setempat harus turun tangan melakukan perbaikan soal sampah. Kemudian, bersama-sama membangunan Danau Toba untuk lebih baik ke depannya. “Orang itu harus didisiplinkan soal dampak (sampah) plastik,” ucap Luhut.