MEDAN, BENTENGTIMES.com – Halal bi halal merupakan tradisi bangsa Indonesia yang dipopulerkan oleh Bung Karno dan harus tetap dijaga terus.
Hal itu dikatakan calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat saat menghadiri acara Halal Bi Halal dengan keluarga besar Muslimin Berjuang-Pemuda Muslimin Indonesia di Jalan Rahmadsyah Medan, Senin (18/6/2018).
“Di hari ke-4 Lebaran ini, kita masih bisa bersilaturahim dengan dalam keadaan sehat. Acara halal bi halal ini adalah acara tradisi Bangsa Indonesia. Ini acara khas Idonesia yang dipopulerkan Bung Karno. Acara ini gampang diingat, bi halal itu saling memaafkan dan saling mendoakan dari hati kita mendalam. Serta melupakan kesalahan orang kepada kita,” ucap H Djarot Saiful Hidayat, didampingi sang istri Happy Farida Djarot.
(BACA: Djarot Ajak Pemuda Muslimin Indonesia Meneladani Perjuangan Tjokroaminoto)
Masih kata Djarot, meskipun saat ini masyarakat memanfaatkan kemajuan teknologi dengan melakukan silahturahim, tapi rasanya tidak lengkap bila tidak bertemu langsung dengan saudara kita.
“Meskipun kemajuan teknologi, biasanya masyarakat dari aplikasi WA, facebook, line dan masih banyak lagi. Tapi rasanya tidak abdol bila tidak berjumpa,” ungkap paslon yang diusung PDI Perjuangan dan PPP.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap agar kemajuan teknologi tidak menghapuskan silahturahim. “Jangan sampai teknologi menghapus tradisi ini,” terangnya.
Sebagai anak tentara, Djarot juga menyinggung tentang keberadaan veteran yang ada di Indonesia. Ia meminta agar kehidupan para pejuang bangsa ini selalu diperhatikan.
“Veteran masih banyak yang susah, padahal pejuang. Sebagai anak FKPPI, kita harus memperhatikan hak-hak pensiunan TNI dan layak punya rumah. Kita akan membangun rumah agar bisa hidup dengan baik,” ucap dewan penasehat FKPPI DKI Jakarta ini.
Mantan Walikota Blitar 2 periode ini menyampaikan, pihaknya bersama dengan Muslimin Berjuang-Pemuda Muslimin Indonesia bersama-sama berjuang untuk Sumatera Utara dan mensejahterahkan rakyat Sumut.
“Kita berjuang untuk membangun Sumut yang lebih baik lagi. Kita bersama-sama berjuang,” tegas Djarot.
Dirinya sendiri sempat bercerita kalau ia diajarkan orangtuanya agar bisa membahagiakan orang lain dan dapat berbagi kepada siapapun. “Saya diajarkan oleh orangtua saya, kalau kebahagian sejati adalah ketika bisa membahagiakan orang lain dan saling berbagi. Kebahagian tidak diukur dengan harta,” ucapnya.
Di akhir pembicaraannya, Djarot beserta keluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1439 H. “Mohon maaf bila selama ini ada kesalahan saya baik itu perkataan maupun sikap saya,” ujarnya.
Sementara itu, sebagai tuan rumah, Penasehat Muslimin Berjuang-Pemuda Muslimin Indonesia Sangkot Sirait menyampaikan, pihaknya akan berjuang dan mendoakan Djarot Saiful Hidayat sebagai pemimpin Sumatera Utara.
“Sudah saya rasakan bergaul dengan beliau (Djarot), sehingga kita percaya dan iklas untuk memperjuangkan beliau. Kita punya harapan kalau beliau dapat memperbaiki Sumut yang lebih baik lagi,” kata Sangkot.
Memperjuangkan Djarot sebagai pemimpin Sumut adalah kewajiban Muslimin Berjuang-Pemuda Muslimin Indonesia. Karena menurutnya, kemenangan Djarot adalah cita-cita masyarakat Sumut.