MEDAN, BENTENGTIMES.com – Sosialisasi H Djarot Saiful Hidayat di Jalan Pintu Air 4, Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Rabu (23/5/2018) lalu, membawa berkah tersendiri untuk Kesya, anak penderita ghizi buruk, yang tinggal di daerah itu.
Sejak dikunjungi Djarot, Kesya kini sudah ditangani tim medis dan dirawat di RS Siloam Medan. Dan, pada Selasa (29/5/2018), Djarot mengunjungi anak tersebut, didampingi istrinya Happy Farida Djarot, tokoh sosial Sumut dari Rotary Club yang juga peduli dengan kesehatan, Kencana Salim (Biebie), Anggota DPRD Sumut dari PDIP Brilian Moktar dan Ketua Sahabat Djarot Sihar (SDS) Darno Hartono.
(BACA: Djoss Langsung Berbuat, Berikan Kartu Sumut Sehat pada Anak Penderita Gizi Buruk)
Di ruang 2012 lantai 2 RS Siloam, Djarot melihat bahwa kondisi Kesya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Kesya, bocah berusia 2 tahun itu sudah bisa lebih aktif dan bisa tersenyum dibandingkan saat ia melihat kondisi Kesya dua minggu lalu. “Beberapa waktu lalu dia diam saja,” kata Djarot sambil mengajaknya berkomunikasi.
Kehadiran Djarot juga disambut hangat oleh orangtua Kesya, Weni. Ia berterima kasih karena anaknya langsung ditangani tim medis. Sebelumnya Weni mengatakan, sejak lahir anaknya sudah menderita gizi buruk. Ia juga sempat membawanya ke RSUP H Adam Malik Medan. Namun karena keterbatasan biaya, ia kembali memutuskan untuk membawa Kesya dirawat di rumah.
(BACA: Duh, Edy Tak Tahu Apa Artinya Stunting: Maaf Saya Gak Bisa Menjawabnya)
Sementara kepada wartawan, Djarot mengatakan, untuk anak-anak penderita gizi buruk dan stunting di Medan masih cukup banyak. Bukan hanya Kesya saja. Apalagi di Kabupaten Langkat, jumlahnya juga masih tinggi. Untuk itu diperlukan tindakan preventif.
“Tindakan preventif ini sangat penting. Posyandu juga menjadi ujung tombaknya. Pentingnya memberikan gizi kepada anak, selama 1000 hari pertama sejak masih dalam kandungan hingga anak itu dilahirkan,” ujar calon yang diusung oleh PDIP dan PPP tersebut.
Ia juga melanjutkan, memberikan anak makanan yang bergizi juga tidak sulit. Masih banyak makanan bergizi yang murah. Misalnya saja memberikan makanan sayur-suyuran, ikan, tahu, tempe hingga umbi-umbian. “Kalau buah, pepaya harganya masih murah. Gizinya juga bagus,” ucapnya.
Menurut Djarot, kenapa stunting dan gizi buruk menjadi program dan isu penting yang dibahasnya, mengingat ke depan generasi Sumut, Indonesia, haruslah anak-anak yang sehat, pintar, kuat dan berkualitas. Karena ke depan yang menjadi ujung tombak negara ini adalah generasi saat ini.
“Untuk itu saya imbau agar masyarakat terus menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi,” harapnya.
Usai mengunjungi Kesya, Djarot dan istri juga sempat berkunjung ke Gramedia untuk membeli buku bahan bacaannya. Rutinitas ini acapkali dilakukan cagub nomor urut dua tersebut.