Ruas Tol Marelan-Helvetia Dibuka H-7 Lebaran, Gratis Hingga H+7
- BENTENGTIMES.com - Selasa, 29 Mei 2018 - 08:54 WIB
- dibaca 355 kali
MEDAN, BENTENGTIMES.com – Kemudahan untuk mudik pada hari raya Idul Fitri nanti bagi warga Kota Medan dan sekitarnya akan semakin mudah dan lancar. Pembangunan jalan Tol Medan-Binjai terus menunjukkan progres positif. Ruas Helvetia-Marelan segera rampung dan dijadwalkan difungsikan pada sepekan sebelum Lebaran.
Sejauh ini, tol Medan-Binjai yang sudah dioperasikan masih dari Binjai hingga Helvetia. Terdapat bagian yang belum rampung, yakni dari Helvetia ke Tanjung Mulia dengan jarak sekitar 7 km.
(BACA: Tol Medan-Tebingtinggi Dibangun, Djarot: Semua Harus Mempersiapkan Diri)
Di antara jalur yang belum selesai itu, ruas Helvetia-Marelan sejauh 2,7 km sudah hampir selesai. Pembangunan ruas ini masih dikebut dan diharapkan dapat digunakan sebelum Lebaran.
“Progresnya sampai hari ini sudah sampai 90 persen dan diperkirakan tanggal 5 (Juni 2018) sudah siap untuk difungsikan saat Lebaran,” kata Hestu Budi Husodo, pemimpin proyek jalan tol Medan-Binjai, Senin (28/5/2018).
Pada 5 Juni 2018, kesiapan jalur itu akan ditinjau pihak terkait, seperti kepolisian dan Dinas Perhubungan. Selanjutnya, pada H-7 Lebaran pintu tol Marelan di Jalan Veteran itu akan dibuka untuk umum.
Pada awal difungsikan, pengguna jalan tol tidak akan dipungut biaya untuk melintas di jalur itu. Meski tetap harus menggunakan kartu tol, lintasan dari pintu Marelan-Helvetia digratiskan hingga H+7 Lebaran.
(BACA: Djarot di Dermaga Pangkalan Brandan: Ini Tol Laut Mini Antar Desa, Bebas Macet)
“Karena belum difungsikan secara menyeluruh atau fungsional, jadi belum operasional, jadi masih gratis,” sebut Hestu.
Jika ruas Helvetia-Marelan difungsikan, pembangunan tol Medan-Binjai ini tinggal menyisakan jalur Marelan-Tanjung Mulia dengan jarak sekitar 4 km.
Kepala Divisi Pengembangan Jalan Tol PT Hutama Karya Agung Fajarwanto juga mengatakan jalur Helvetia-Marelan sudah 90 persen rampung. Jalur ini merupakan bagian dari sekitar 7 km di seksi I, Sei Semayang-Tanjung Mulia, yang menjadi tanggung jawab mereka.
(BACA: Bersama Anggota DPR RI, Djarot Tinjau Sejumlah Program Strategis Nasional di Sumut)
“Jadi kita masih punya PR (pekerjaan rumah, red) yang paling berat, yakni dari OP Veteran (Marelan) sampai interchange di Tanjung Mulia, itu kurang lebih sisanya 3 sampai 4 km,” jelasnya.
Pembangunan itu masih terhambat masalah pembebasan lahan, di antaranya terdapat lahan milik TNI Angkatan Laut. Saat ini Kementerian PUPR masih melakukan pendekatan dengan instansi militer itu.
Selain itu masih ada lahan berstatus stanvas, juga ada yang memiliki atas hak gran sultan. Masalah ini ditangani serius pihak Kementerian PUPR. “Kita berkoordinasi dengan pihak BPN (Badan Pertanahan Nasional) yang menyediakan lahan,” imbuh Agung.
(BACA: Tinjau Proyek Strategis Nasional, Djarot: Sumut Bisa Jadikan Indonesia Raksasa Asia)
Dia berharap masalah lahan segera tuntas, sehingga pembangunan dapat dilaksanakan. Tidak tertutup kemungkinan lahan itu diserahkan sepotong demi sepotong.
“Apabila lahan itu sudah bisa diserahkan ke kami, tidak usah menunggu semua, itu segera kita lakukan pembersihan sehingga teman-teman dari kontraktor atau penyedia jasa sudah mulai masuk,” jelasnya.
(BACA: Selain Percepatan Pembangunan Bandara, Djarot Dorong Perbaikan Jalan di Sumut)
Pembangunan itu akan terus dikebut. Harapannya seluruh ruas jalan tol Medan-Binjai rampung sebelum pertengahan 2019.