MEDAN, BENTENGTIMES.com – Kalangan da’i dan da’iyah yang berperan menyampaikan dakwah diminta untuk mendinginkan situasi pemilihan gubernur (pilgub) di Sumatera Utara yang terkesan mulai memanas.
Kondisi memanas itu disebabkan pilgub Sumut yang hanya diikuti dua pasangan calon (paslon) tersebut sudah semakin dekat dengan memainkan isu agama.
Dalam pertemuan dengan pengurus Forum Da’i Daiyah Sumut di Medan, Minggu (20/5/2018), Calon Gubernur Sumatera Utara H Djarot Saiful Hidayat menilai kondisi yang memainkan isu agama tersebut bisa kontraproduktif bagi Sumut.
Karena itu, diperlukan peranan da’i dan da’iyah untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, termasuk memberitahukan masyarakat bahwa yang akan dipilih bukan pemimpin agama, tapi pemimpin pemerintahan.
(BACA: 150 Da’i dan Da’iyah Deli Serdang Dukung DJOSS, Djarot Sampaikan 4 Poin Utama)
Karena itu, faktor yang perlu menjadi perhatian masyarakat adalah hal-hal yang berkaitan dengan integritas, kapasitas, kompetensi dan pengalaman cagub-cawagub. Selain itu, cagub-cawagub yang akan dipilih tersebut juga akan diayomi seluruh agama.
“Jadi, masjid jangan dicampuradukkan dengan perilaku praktis pragmatis dalam pilkada” katanya.
Cagub yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut mengaku heran dengan Malaysia yang selalu bisa tenang dalam pesta demokrasi meski negara itu lebih mengedepankan nilai Islam.
Kondisi itu justru berbeda dengan Indonesia yang berasaskan Pancasila karena sering mengalami kegaduhan politik dalam peseta demokrasi seperti pilkada.
(BACA: Djarot Ajak Da’i Berikan Pendidikan Politik Masyarakat)
Di hadapan para pengurus Forum Da’i Da’iyah Sumut, Djarot saiful Hidayat juga menegaskan keengganannya untuk menerapkan politik uang (money politic) dalam meraih kemenangan dalam pilgub Sumut.
Selain tidak mendidik, praktik politik uang tersebut juga dapat menghilangkan ikatan tanggung jawab terhadap masyarakat jika meraih kemenangan dalam pilkada nantinya.
Ketua Forum Da’i Da’iyah Sumut Ustadz Marasuran Ritonga mendukung upaya menciptakan kamtibmas yang kondusif dalam pilkada, sekaligus tidak menginginkan adanya politisasi agama.
Karena itu, pengurus Forum Da’i Da’iyah Sumut akan berupaya memberikan edukasi kepada jamaahnya, baik di perwiridan, masjid, maupun sekolah-sekolah yang dibina selama ini.
Demi kemajuan Provinsi Sumut, Forum Da’i Da’iyah Sumut memilih untuk mendukung Djarot Saiful Hidayat yang berpasangan dengan Sihar Sitorus setelah melihat program dan visi misi yang lebih terbuka dan berhubungan langsung dengan kebutuhan daerah.
“Pasangan Djarot-Sihar menawarkan Sumut yang mudah dan transparan, memang itu yang dibutuhkan” katanya.
Selain program, Forum Da’i Da’iyah Sumut melihat adanya peluang keteladanan dalam pemerintahan berdasarkan pengalaman Djarot Saiful Hidayat ketika memimpin di Blitar dan Jakarta.