MEDAN, BENTENGTIMES.com – Legenda hidup sepakbola Italia, Alessandro Del Piero, menapakkan kakinya di Kota Medan, Kamis (17/5/2018). Selama di ibukota Sumatera Utara ini, Del Piero akan mencari pemain berbakat untuk dibina menjadi pemain di Belgia.
Tak hanya itu, Del Piero yang akrab dipanggil Ale itu juga menjalani serangkaian kegiatan di Medan hingga Jumat (17/5/2018). Mulai dari coaching clinic, talent scouting, fun football, meet and greet and fund raising for Sinabung.
Pemain yang turut mengantarkan Itali juara piala dunia 2006 itu juga akan terlibat langsung dalam meet and great sekaligus pengumpulan dan untuk korban Sinabung.
Kedatangan Ale dan pelaksanaan rangkaian kegiatan tersebut dinisiasi oleh Presiden Klub Pro Duta FC Sihar Sitorus.
(BACA: Sumut-Aceh Terpilih Tuan Rumah PON 2024, Sihar Dorong Pemerintah Gerak Cepat)
“Saya tahu Medan dan Sumut karena di Seri A ada pemain kelahiran Sumut, Radja Nainggolan. Saya ingin lihat langsung potensi sepakbola di Sumut yang saya yakin banyak memiliki bakat-bakat hebat seperti Radja,” ujar Ale.
Del Piero melakukan coaching clinic, talent scouting, fun football, bersama anak-anak Kota Medan.
Pencarian pemain berbakat ini sebelumnya telah dilakukan di Papua dan Maluku. Kali ini giliran anak-anak Sumut bertalenta di bidang sepakbola unjuk gigi mengola si kulit bundar untuk dibina dan menjadikan pemain profesional ke depannya di Belgia.
(BACA: Sumut Tuan Rumah PON 2024, DJOSS Bakal Bangun Sport Center dan Wisma Atlet)
“Sepakbola Sumut dikenal dengan rap-rap. Bagus kalau gaya permainan itu dijaga dan dikombinasi dengan main cepat,” jelasnya.
Del Piero juga memuji gairah sepakbola di Tanah Air. Ia menilai, sepakbola Indonesia punya potensi besar dan dukungan suporter yang luar biasa. “Saya pernah merasakan saat datang ke Jakarta bersama Calcio Lagend,” papar Ale yang turut mengantarkan Juventus juara seri A enam kali.
(BACA: Eks Pemain Juventus Ini jadi Ancaman Bagi PSMS Medan)
Tak hanya itu, kehadiran Del Piero yang aktif dalam bidang kemanusiaan juga terpanggil untuk turut merasakan dan membantu korban erupsi Gunung Sunabung yang meletus sejak 2010 dan terakhir 6 April 2018. Ia sangat senang bisa ambil bagian pengumpulan dana untuk korban Sinabung. Setelah pensiun dari lapangan hijau, Ale memang aktif dalam sejumlah kegiatan kemanusian.
(BACA: Sihar Sitorus Berencana Bangun Stadion Level Internasional di Sumut)
Pemain yang dijuluki II Pinturicchio itu mendirikan sebuah yayasan bernama ADP10 yang diambil dari nama dan nomor punggungnya saat aktif bermain di Juventus . Dia juga beberapa kali berkontribusi di kegiatan amal.
“Sepakbola adalah kemanusiaan. Football is humanity. Saya senang bisa ikut membantu,” terangnya.
Sementara itu, inisiator yang mendatangkan Del Piero, yang juga Presiden Klub Pro Duta FC, Sihar Sitorus menyambut kedatangan Ale di Medan. Ia bahkan akan menemani Del Piero selama berada di Medan.
(BACA: Keren! Riko Simanjuntak Bersiap Menuju Stadion Camp Nou)
Sihar adalah salah satu tokoh yang perduli dengan kemajuan sepakbola di Sumut. Selain membangun klub Pro Duta FC, Sihar pernah menjadi CEO PSMS Medan 2008-2009. Tak hanya itu, Sihar juga pernah menjabat Exco PSSI.
Dikatakan, kedatangan mantan bintang Italia ini ke Sumut, karena Sihar dan Del Piero memiliki cita-cita yang sama, yakni menjadikan pesepakbola asal Sumut bisa berkiprah dan mengharumkan nama daerah dan bangsa.
(BACA: Ini Alasan DJOSS Pilih Deli Serdang Rencana Lokasi Pembangunan Stadion Taraf Internasional)
Sihar berharap kehadiran Del Piero selama dua hari di Medan memberikan motivasi dan determinasi bagi anak-anak yang memiliki bakat.
“Sehingga pesepakbola profesional asal Sumut terus berkiprah dan mengharumkan nama daerah dan bangsa. Kepedulian dan sikap saling asah, asih asuh itu penting. Del Piero sudah mencontohkan, dia menginspirasi banyak orang untuk memberikan perhatian lebih kepada anak-anak tidak mampu dan penyandang disabilitas,” tukas Sihar.
(BACA: Del Piero Tiba di Medan, Sihar Sematkan Ulos, Lagu Kemenangan Pun Berkumandang)
“Untuk pendidikan, kesehatan dan banyak hal dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Apa yang dilakukannya bisa kita jadikan pelajaran untuk Indonesia dan di Sumatera Utara khususnya,” imbuh Sihar.