MEDAN, BENTENGTIMES.com – “Lawan radikalisme, lawan radikalisme, lawan radikalisme”. “Kami tidak takut, kami tidak takut, kami tidak takut.”
Demikian teriakan ratusan warga yang mengikuti aksi 2.000 lilin melawan terorisme di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (13/5/2018) malam.
Aksi solidaritas ini juga diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai universitas di Medan, KNPI, Pospera, organisasi kepemudaan, serta perwakilan dari kalangan lintas agama.
Martin Saragih, salah seorang mahasiswa Universitas Methodist Indonesia mengatakan bahwa dia mengikuti aksi malam ini sebagai bentuk solidaritas. “Ingin ikut aksi solidaritas ini. Biar gak ada lagi teroris,” ujarnya, Minggu (13/5/2018).
(BACA: Kisah Heroik Bayu yang Hadang Pengebom yang Hendak Masuk ke Gereja)
Sementara itu, Dora Julianti yang merupakan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) menuturkan, dirinya mengikuti aksi ini dengan harapan memberi dukungan agar Indonesia bisa bebas dari aksi terorisme.
“Harapannya Agar Indonesia bebas dari aksi-aksi terorisme,” ucapnya.
Selain Martin, Andrian Siahaan yang juga dari kampus UMI berharap ada antisipasi mencegah terorisme dari pemerintah dan berharap Presiden bertindak tegas agar tidak ada lagi kejadian pengeboman seperti ini.
“Perlu antisipasi mencegah terorisme dari Pemerintah dan bertindak tegas agar tidak ada lagi kejadian pengeboman seperti ini,” ujarnya.
Naomi Hutagalung yang merupakan mahasiswi Universitas Darma Agung dalam aksi ini turut mengatakan datang ke aksi solidaritas ini karena tergerak sendiri karena menganggap ada saudaranya di Surabaya yang sedang menderita karena terkena musibah.
“Saya datang Karena hati tergerak sendiri, karena saya merasa saudara saya di Surabaya juga sedang mengalami musibah. Kepada Pak Presiden supaya bisa mengantisipasi agar teror di Indonesia tidfak terjadi lagi. Kasihan saudara kita yang jadi korban,” katanya.
Sementara, Ketua DPP Generasi Muda Bersatu Andrew M Simatupang yang merupakan pelopor Aksi 2.000 Lilin juga mengundang seluruh elemen pemuka agama dan tokoh pemuda Sumut agar turut mengimbau masyarakat Sumut jangan takut melawan radikalisme.
Masyarakat juga diimbau saling koordinasi dengan para aparat kepolisian bila melihat adanya bibit-bibit radikaisme.
Dia juga berharap peristiwa ini tidak memecah belah rakyat Indonesia, namun justru semakin mempersatukan rakyat. “Semoga kita tidak terpecah belah oleh hal ini. Save NKRI, Presiden basmi teroris,” ujarnya.