Pasca Operasi, Usus Pria Ini Terburai: Anak Saya Masih Kecil, Mereka Butuh Sosok Ayah
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 27 Apr 2018 - 13:44 WIB
- dibaca 4.815 kali
MEDAN, BENTENGTIMES.com – Pasien usus terburai, Makbul Raja Lubis (40) menangis saat bercerita tentang penyakit yang diidapnya, sementara dia memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil yang masih membutuhkan sosok ayah.
“Saya harus bagaimana? Anak saya masih kecil-kecil. Mereka masih membutuhkan sosok ayah,” katanya tersendat sejurus kemudian air matanya mengalir membasahi pipinya.
Saat ditemui di ruang Rindu B2 kamar 2 Rumah Sakit Adam Malik, Kamis (26/4/2018), warga Desa Gunung Rintih, Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang itu menceritakan kronologis ususnya yang terburai.
“Kalaupun usus saya tak bisa lagi nanti dimasukkan ke dalam (perut), saya sudah pasrah. Asalkan yang di bawah itu bisa sembuh,” tangisnya lagi.
“Yang di bawah itu” saat dipertanyakan kembali, Raja Lubis menjelaskan bahwa yang dimaksudnya adalah tumor di dalam perutnya masih ada. Tumor itu yang menurutnya telah menggerogoti tubuhnya sehingga ia menjadi semakin lemah.
Kondisi terbaru, Makbul Raja Lubis masih terbaring lemas di ranjangnya. Namun ia berusaha keras melawan penyakitnya dengan harapan bisa sembuh agar bisa melihat anak-anaknya. “Aku ingin bisa terus mendampingi anakku hingga dewasa,” timpalnya.
Hari itu, Nuraini Berutu (30), istrinya tidka bisa hadir menjagainya di rumah sakit lantaran harus menemani dan menafkahi ketiga anak mereka.
Sejak Makbul jatuh sakit, Nuraini menjadi tulang punggung keluarga. Ia bekerja kepada pengusaha ternak ayam dan hanya bergaji Rp1 juta per bulan. Gaji itulah yang dicukupkannya untuk kebutuhan mereka sehari-hari.
Diberitakan sebelumnya, Makbul diboyong aktivis pemulung, Uba Pasaribu, ke ruang Instalasi Gawat Darurat RSUP Adam Malik dengan mencarter mobil ambulans.
Makbul adalah seorang pasien dengan usus terburai. Selain itu, bagian pantat melepuh dan bernanah. Penderitaan yang dialami Makbul adalah kelanjutan dari operasi tumor di usus besar pada Oktober 2017. Operasi dilakukan oleh dokter di RSUP Adam Malik Medan.
Usai operasi, usus Makbul menyembul keluar dari perut. Diduga, akibat operasi itu pula bagian anus hingga bokong Makbul menjadi melepuh dan bernanah. Aroma busuk pun menguar.
Usai operasi, Makbul beberapa kali berobat jalan. Namun upaya berobat jalan tersendat lantaran terkendala biaya.
Semenjak terkena penyakit, Makbul berhenti bekerja dari urusan memasak untuk ternak ayam milik salah satu pengusaha.
“Bantulah kami, Pak. Kami orang miskin. Suami saya sakit begini, saya tak tau harus bagaimana,” kata Nuraini bersedih.
Aktivis Pemulung Uba Pasaribu setia mendampingi Makbul. Ia bolak-balik mendatangi rumah sakit demi menjenguk dan menjaga Makbul hingga larut malam. Uba berusaha menyemangati Makbul agar tidak pasrah dengan keadaan.
Ia justru meminta kepada Makbul agar tegar dan bersandar pada Tuhan di saat situasi sulit begini.
“Kamu harus kuat, Pak. Tetap berpengharapan. Ada banyak orang yang peduli dengan Bapak. Ada kami bersamamu. Tetap semangat. Anak-anak Bapak juga pasti senang jika tau ayahnya kuat dan berpengharapan,” kata Uba memotivasi.
Uba kemudian menyerahkan uang Rp2,3 juta kepada Makbul. Uang itu berasal dari beberapa dermawan yang peduli kepada Makbul.
“Ini ada pemberian orang-orang dermawan. Mereka ikhlas membantu Bapak. Mereka juga meminta bapak tetap kuat dan berpengharapan. Terimalah dengan senang hati,” ungkap Uba sembari menyodorkan uang itu ke tangan Makbul.
Air mata Makbul kembali berlinang. Dari mulutnya terucap kata “Terima kasih!”.