Ketika Bung Karno Menantang Para Insinyur Peneliti ITB Membuat Batu Jadi Baju

Share this:
BMG
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah) bersama Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting dan Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumut Soetarto.

Selamat Datang Era Baru, yang Mengedepankan Pentingnya Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Duet kepemimpinan Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri dimaksudkan untuk menerobos tembok tebal yang mengekang kemajuan tersebut. Kedua pemimpin berfokus pada politik penelitian yang membangun jalan kemajuan bangsa.

Selanjutnya terletak pada proses transisi.

Di sinilah peran seluruh jajaran pimpinan eksekutif BRIN untuk dapat menjabarkan muatan ideologis penelitian tersebut ke dalam kebijakan strategis organisasi termasuk mengawal proses transisi yang tidak mudah.

Proses transisi ini memerlukan kepemimpinan yang kuat dan visioner, kepemimpinan yang membangun organisasi, mengedepankan dialog, serta memiliki keyakinan dan daya persuasi untuk mengatasi berbagai ‘mental block’ yang sering bertabrakan satu dengan lainnya. Proses transisi juga memerlukan kesabaran revolusioner sambil terus melakukan proses sosialisasi sebagai syarat penting dalam masa transisi.

Memang pasti ada dialektika dalam prosesnya, deliberasi berbagai perbedaan pendapat. Suatu realitas obyektif akan dinamika perubahan yang harus dapat dikelola dengan baik, dengan pandangan positif.

Namun, pada saat bersamaan, seluruh pihak juga perlu melihat ke dalam, melakukan kritik-otokritik, apakah kontribusi kegiatan penelitian selama ini sudah cukup meletakkan dasar-dasar yang mendorong kemajuan bagi bangsanya?

Ketika terkait dengan bambu melalui kultur jaringan saja, ternyata masih dibudidayakan oleh orang asing; Tanaman Porang juga dikembangkan dengan pesat oleh orang Jepang, jangan-jangan budaya penelitian kita, belum melihat adanya potensi yang begitu besar terhadap hal-hal substansial yang bisa diteliti oleh para peneliti kita, meski nampaknya sederhana.

Bukankah Indonesia begitu kaya dengan flora, fauna, kekayaan hayati, bahan obat-obatan herbal, kekayaan budaya, dan belum lagi apa yang ada di dalam laut Indonesia yang begitu luas, yang kesemuanya dapat menjadi obyek penelitian yang menarik serta prospektif bagi masa depan?

Bukankah Indonesia juga tercatat memiliki sumber rempah, bumbu-bumbuan dan aneka sumber makanan yang begitu variatif, lalu mengapa hal ini tidak menjadi obyek penelitian yang juga bisa dinilai dampaknya secara ekonomi bagi kemajuan bangsa?

Menggelorakan riset dan inovasi yang berpihak bagi kepentingan nasional sangatlah penting.

Demikian halnya suatu penelitian yang membumi guna meneliti keseluruhan hal yang dimiliki bangsa Indonesia dengan mengedepankan semangat berdikari.

Kesemuanya perlu proses di masa transisi. Perlu energi positif, guna memperbesar keseluruhan niat baik, cara pandang, cara berpikir, dan tindakan yang mendasari lahirnya BRIN.

Dengan demikian dalam masa transisi ini, yang perlu dikedepankan adalah orkestrasi niat baik: bahwa bangsa Indonesia hanya bisa maju melalui penguasaan ilmu pengetahuan, mengembangkan tradisi riset dan inovasi.

BacaJadilah Pahlawan Masa Kini, Menjunjung Semangat Berinovasi Menuju Indonesia Maju

BacaNgogesa Terima Penghargaan Investment Award Karena Ini..

Jadi mari perbesar energi kebangkitan riset dan inovasi agar ‘tembok tebal’ yang menghambat bisa diruntuhkan. Selamat datang era baru yang mengedepankan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tradisi riset dan inovasi.

Halaman Sebelumnya <<<

Share this: