BUMN dan UMKM dalam Cerita dan Angka, Siapa Pahlawan Sesungguhnya?
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 12 Jun 2020 - 18:52 WIB
- dibaca 205 kali
Sulit menjawab ini, tapi terlepas siapa yang membangkang pada siapa, yang pasti sudah banyak karyawan Garuda yang di-PHK, dirumahkan, dan menderita karena gaji dipotong dan ditunda.
Apakah PHK hanya dilakukan Garuda? Tidak !!
Selain 181 pilot Garuda, PHK terhadap 359 pekerja juga terjadi di PT Aerofood (anak Perusahaan Garuda), 490 pekerja di PT INKA dan aroma PHK massal juga tercium akan segera susul menyusul terjadi di berbagai BUMN lainnya.
Mandiri, misalnya sudah lempar wacana hanya mempertahankan 20% kantor cabang dan menutup sekitar 2.000 kantor cabang. Andai tiap kantor cabang ada 5 karyawan saja, berarti yang terancam PHK bisa jadi sampai 10.000 orang.
Pengurangan BUMN dari 141 menjadi 107 lalu menjadi 80-an BUMN, penutupan anak dan cucu BUMN yang sebentar lagi dilakukan juga semuanya sangat potensial berbuah PHK.
Presiden Jokowi menegaskan berkali-kali untuk berusaha agar tidak terjadi PHK karena sebab apapun, tapi BUMN justru berancang-ancang perampingan dengan konsekuensi PHK massal di masa pandemi.
Kembali pada rencana Dana Talangan Rp152 Triliun. Dana itu digunakan untuk apa sesungguhnya? Kalau untuk tetap membuat BUMN bertahan hidup kenapa ketika sudah ada rencana dana lalu terjadi PHK sekian banyak? Kalau ada dana talangan harusnya yang sekarat bisa dibuat kembali sehat, yang sudah sempoyongan bisa kembali berdiri tegak.
Ini yg terjadi justru sebaliknya, dana talangan cair tapi sekian banyak anak cucu justru ditutup. Membingungkan dan sulit mencari jawabannya, atau jangan-jangan apa yang disampaikan oleh salah satu Anggota DPR Komisi XI Kamrussamad, mungkin saja benar, yaitu untuk memuluskan pencapresan 2024.
Kalau dibilang untuk pencapresan nanti bisa debatable, tapi serangkaian video dari pembagian sembako sampai deklarasi di hotel tentunya agak sulit untuk dibantah.
Baca: Soeharto Bapak Tenaga Kerja Asing
Apalagi konon rumornya, ada yang membuat deklarasi untuk mendukung seorang menteri jadi capres 2024, lalu tidak lama kemudian diangkat jadi komisaris salah satu BUMN. Hmmm teori baru nih, cara cepat jadi komisaris.
Sebelum masuk pada sedikit cerita dan angka terkait UMKM, maka ada baiknya juga situasi covid menjadi momentum yang bagus untuk Presiden melihat lebih jernih kinerja para menterinya dan bisa menggunakan hak konstitusionalnya untuk melakukan evaluasi kabinet.