SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com– BRI mengucurkan kredit usaha rakyat (KUR) dan komersial kepada petani keramba jaring apung di Haranggaol, Kecamatan Haranggaol Horison, Kabupaten Simalungun. Total kredit untuk satu Klaster Usaha Keramba Jaring Apung Haranggaol, tahap awal sekitar Rp950 juta.
“Usaha keramba salah satu sektor yang pendanaannya dibantu BRI di Sumut,” kata Ariesta Krisnawan, Pemimpin Wilayah BRI Medan, di Medan, Selasa (23/3/2021).
Diwakili Kabag Mikro BRI Kanwil Medan, Pelantinov menyebutkan sektor itu dibantu BRI karena melihat usaha tersebut sebagai salah usaha yang menjadi pendapatan utama warga dan menjadi penggerak ekonomi di daerah itu.
Baca: Warga Bangun Purba Tenggelam di Danau Toba, Sampan Terbelah Dua
Baca: Japfa Tularkan Budidaya Ikan Ramah Lingkungan hingga Bersih-Bersih Danau Toba
Mantri BRI Kantor Cabang Kabanjahe Unit Saribudolok Nicky Bahtera Tarigan menjelaskan, kredit dengan total Rp950 juta itu untuk 25 petani di dalam satu klaster.
“Dengan satu klaster, maka BRI bisa membantu manajemen keuangan debitur,” ujarnya.
Baca: Kisah Radiapoh Sinaga, Bekas Karyawan DL Sitorus, Sukses di Bisnis Properti
Baca: Gerakan BISA di Kawasan Danau Toba: Jaga Lingkungan, Patuhi Protokol Kesehatan
Selain membantu manajemen keuangan debitur, pinjaman yang dikucurkan BRI bisa terhindar dari kredit macet.
Dijelaskan, KUR hanya diberikan kepada petani dengan kepemilikan maksimal dua keramba. Di atas dua keramba maka kredit yang dikucurkan merupakan kredit komersial.
“Hasil pantauan BRI, usaha keramba jala apung yang pendanaannya dibantu. BRI itu terlihat berhasil, sehingga diyakini pembayaran pinjaman tidak terkendala,” ujarnya.
Nicky Bahtera Tarigan menjelaskan, petani mengembangkan ikan nila dan ikan mas dengan produksi sekitar 7.000 ekor per keramba.