Keringanan Kredit dari Jokowi hingga 40 Ton Alkes Bantuan China
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 27 Mar 2020 - 22:21 WIB
- dibaca 100 kali
Pelaporan Pemakaian via WhatsApp Dibatalkan PLN
Dalam upaya mencegah penyebaran wabah virus corona, pencatatan dan pemeriksaan stand meter pelanggan untuk sementara waktu ditangguhkan. Petugas pencatat kWh meter tak lagi berkeliling ke rumah-rumah pelanggan.
Pada 24 Maret 2020 lalu, PLN meminta pelanggan pascabayar untuk melaporkan pemakaian secara online melalui email maupun WhatsApp. Namun baru dua hari, PLN membatalkan kebijakan itu.
Sebagai penggantinya, PLN menerapkan kebijakan perhitungan rata-rata pemakaian listrik selama tiga bulan terakhir untuk pelanggan pascabayar. Ketentuan ini berlaku untuk pembayaran rekening bulan April.
“Artinya, untuk pembayaran rekening bulan april, perhitungannya menggunakan data dari historis rata-rata pemakaian kWh pada bulan Desember, Januari, dan Februari. Ini kami lakukan untuk menghindari pembaca/pencatat meter melakukan kunjungan ke rumah-rumah pelanggan sehingga upaya pencegahan penyebaran virus corona sebagaimana imbauan pemerintah untuk melaksanakan Work From Home dan Physical Distancing bisa maksimal,” terang Yuddy Setyo Wicaksono, Senior Executive Vice President (SEVP) Bisnis & Pelayanan Pelanggan PLN, dalam keterangan resminya, Kamis (26/3/2020).
Baca: Siaga Virus Corona, Stok BBM dan LPG Aman untuk 20 Hari
Ia mengatakan, kebijakan ini diberlakukan agar pelanggan merasa tenang dan tidak perlu sibuk dan khawatir untuk berinteraksi dengan petugas PLN. Dia menambahkan, jika ada pengaduan atau keluhan pelanggan terkait ketidaksesuaian pencatatan stand akhir kWh meter dan perhitungan rekening, maka akan diperhitungkan pada rekening bulan berikutnya, sehingga pelanggan tetap tidak akan dirugikan. Pengaduan bisa langsung disampaikan ke contact center PLN123.
Luhut Datangkan 40 Ton Alkes dari China
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) di bawah pimpinan Luhut Pandjaitan menggandeng Asosiasi Produsen Listrik Swasta Indonesia (APLSI) untuk mendatangkan 40 ton alat-alat kesehatan dari China. Alat kesehatan berupa masker hingga alat tes corona itu diangkut pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777. Barang barang itu dijadwalkan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (26/3/2020) malam.
Jodi Mahardi, Juru bicara Kemenko Marves, mengatakan alat-alat itu didapat dari beberapa perusahaan asal China yang berinvestasi di Indonesia. Disebutkan bahwa para donatur itu sebagian besar merupakan investor yang telah berinvestasi di Indonesia, seperti di Morowali, Weda Bay, Obi, Kendari, Konawe, dan daerah sekitar.
“Kemenko Marves, sesuai arahan dari Pak Luhut, bekerja sama dengan APLSI mengkoordinir bantuan dari berbagai perusahaan tersebut agar segera terkirim ke Indonesia dan dapat terdistribusi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan yang sangat banyak dan mendesak. Dengan demikian, diharapkan penanganan wabah ini dapat berlangsung lebih cepat dan warga dapat kita lindungi, termasuk keselamatan petugas medis yang saat ini berjuang di garis terdepan,” kata Jodi, dalam keterangan resmi, Kamis (26/3/2020).
Menurutnya, China saat ini mulai membagikan alat-alat kesehatan kepada negara lain lantaran jumlah kasus sudah mulai turun di Negeri Tirai Bambu itu. Adapun pasokan alat medis itu, terdiri dari test kit COVID-19, masker N95, masker bedah, hingga alat pelindung diri seperti baju, kacamata, sarung tangan, dan sebagainya. Seluruh bantuan tersebut nantinya akan didistribusikan melalui BNPB, kampus-kampus, dan lainnya.
Baca: Cegah Penyebaran Virus Corona, Ketahui Apa Itu Social Distancing
Selain memberikan bantuan alat kesehatan, Kemenko Marves bersama APLSI juga mengkoordinasikan pemberian bantuan alat lab untuk memeriksa COVID-19 kepada 6 Fakultas Kedokteran di Indonesia berupa alat PCR dan RNA extraction machine. Alat lab ini akan mampu memeriksa swab test yang dilakukan untuk mendeteksi COVID-19.