Maksud Hati Tarik Tunai 500 Ribu di ATM BRI, Keluar Rp452 Ribu, Bidan Desa Ini Panik
- BENTENGTIMES.com - Kamis, 19 Sep 2019 - 02:40 WIB
- dibaca 43.644 kali
KARO, BENTENGTIMES.com– Penarikan tunai tidak biasa terjadi di gerai ATM Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Kabanjahe, Kabupaten Karo, Selasa (17/9/2019), sekira pukul 15.30 WIB. Seorang nasabah bernama Rimta Yanti br Ginting sempat panik. Kejadian ini bermula ketika bidan desa ini bermaksud melakukan penarikan tunai sebesar Rp500 ribu di gerai ATM BRI, namun yang keluar 9 lembar pecahan lima puluh ribu rupiah dan 1 lembar pecahan dua ribu rupiah, dengan total Rp452 ribu.
“Waktu kutarek uangku, aku spontan kaget, karena ada pecahan dua ribuan. Aku bingung bercampur panik,” kata Rimta, seorang bidan desa yang bertugas di daerah IDT (Inpres Desa Tertinggal) Kecamatan Juhar, kepada BENTENG TIMES.
Sore itu juga, Rimta langsung bergegas menuju Kantor BRI, beralamat di Jalan Veteran, Kecamatan Kabanjahe. Kepada petugas Satpam (Satuan Pengamanan) yang menerimanya di Kantor BRI, Rimta mengisahkan kejadian yang ia alami. Setelah ditanyai dan difoto, Rimta kembali ke gerai ATM tersebut.
Saat itu, Rimta dengan sabar duduk di depan gerai ATM tersebut. Di saat yang sama, Satpam dan seorang petugas BRI lainnya melakukan pengecekan mesin ATM, tempatnya melakukan transaksi penarikan tunai.
Namun, ia setelah beberapa lama menunggu sama sekali tidak mendapat solusi. Rimta ditinggal begitu saja di depan gerai ATM tanpa mendapat penjelasan dari pihak BRI.
Baca: Suka Duka Pembinaan Paskibra di SMAN 2 Kabanjahe, Jangan Menyerah!
Baca: Mantan Kacab BRI Agro yang Merupakan DPO Ditangkap Kejatisu
Tak sabar, Rimta kembali mendatangi Kantor BRI. Oleh petugas Satpam dan seorang Teller di bank milik BUMN itu berdalih jika kesalahan bukan ada pada mereka. Menurut keduanya, kejanggalan yang dialami Rimta saat melakukan transaksi penarikan tunai di BRI merupakan tanggung jawab PT Swadharma Sarana Informatika (PT SSI), vendor yang menghandle pengelolaan ATM BRI.
Mendapat jawaban tidak memuaskan, Rimta mengaku sempat protes keras. Kepada petugas BRI, Rimta saat itu menegaskan bahwa ia menabung di BRI, dan bukan di PT SSI. Sehingga, ia tidak terima sikap pihak BRI, dalih yang disampaikan. Sehingga ia menilai jika BRI telah lari dari tanggung jawab.
“Saya tentu sangat kesal. Pertama, saya ketinggalan angkutan ketika hendak pulang ke desa dan terpaksa menginap di Kabanjahe. Padahal, tugas pelayanan kesehatan di desa telah menanti. Kedua, sama sekali tidak ada solusi dari BRI,” sesal Rimta.
Baca: Persoalan Sepele Berujung Penganiayaan, Oknum Guru SD di Kabanjahe Terancam Dibui
Baca: Pesta Narkoba Bubar Seketika di Rumah Salon Kabanjahe, Enam Pelaku Diamankan
Sore itu, sama sekali tidak ada solusi. Rimta selanjutnya bergegas ke Kantor Polres Tanah Karo. Kepada petugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Tanah Karo, Rimta mengisahkan kembali kejadian yang ia alami di gerai ATM BRI.
“Namun karena pihak kepolisian mengarahkan untuk berdamai, saya belum bisa menerima dan uang sejumlah Rp452.000 masih saya tinggal di pihak satpam BRI. Lalu, saya tinggal pulang,” ujar Rimta kepada wartawan, dengan wajah sedih.