Pilpres Menang 92 Persen, Tapi Karo Merasa Dianaktirikan Jokowi, Ini Alasannya
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 21 Agu 2019 - 19:00 WIB
- dibaca 553 kali
JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Pilpres 2019 telah usai dan Joko Widodo berhasil memenangkan perhelatan lima tahunan tersebut. Dari Kabupaten Karo, Jokowi menang mutlak dengan perolehan 92 persen suara. Tapi, masyarakat Karo merasa dianaktirikan. Lho..
Masyarakat Karo yang tergabung dalam Jambur Pergerakan Sinterem (JPS) mengungkapkan, salahsatu pergumulan mereka saat ini adalah kemacetan lalu lintas Medan-Berastagi. Dalam banyak kesempatan, mereka telah menyampaikan kepada pemerintah pusat agar segera merealisasikan pembangunan Jalan Tol Medan-Berastagi dan atau pembangunan jalan layang.
Mereka beralasan bahwa ruas jalan dengan panjang kurang lebih 70 km (Medan-Berastagi) itu tidak lagi mampu menampung kepadatan arus lalu lintas, terutama di saat hari-hari besar dan libur akhir pekan.
Akibat kemacetan itu, perjalanan yang biasa ditempuh kurang lebih 2 jam dari Medan-Berastagi dan atau sebaliknya, kini terkadang memakan waktu hingga 8 jam perjalanan. Situasi ini sangat berdampak pada petumbuhan ekonomi di Tanah Karo.
Jika kemacetan terus terjadi, maka pengunjung akan enggan datang ke Karo. Sementara, salahsatu sumber pendapatan Kabupaten Karo adalah dari sektor pariwisata. Kemudian, kemacetan juga berdampak negatif terhadap proses pengiriman sayur-sayuran dan juga buah-buahan dari Tanah Karo, sekitarnya.
Baca: Miris! Wilayah Dataran Tinggi, Karo Masih Dilanda Banjir
Baca: Tol Medan-Berastagi Itu Urgen, Bupati Karo Ungkap Alasan Mendasar
Julianus Sembiring, perwakilan Jambur Pergerakan Sinterem, melalui WhatsApp kepada BENTENG TIMES, menuturkan, kemacetan lalu lintas Medan-Berastagi diakibatkan over kendaraan yang melintas. Sebab, ruas jalan Medan-Berastagi bukan hanya dilintas warga Karo, melainkan juga dilintas warga Dairi (Medan-Sidikalang), Samosir (Medan-Pangururan), Aceh Tenggara (Medan-Kutacane), Simalungun (Medan-Saribudolok) dan lain sebagainya.