JAKARTA, BENTENGTIMES.com– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah memulai proses pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi hingga ke Parapat Danau Toba, di Sumatera Utara, dengan target beroperasi 2020 mendatang. Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, ini terdiri dari enam seksi.
Seksi 1 Tebing Tinggi-Indrapura, Kabupaten Batubara, sepanjang 20,4 km, Seksi 2 Indrapura-Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara sepanjang 15,6 km.
Lalu, Seksi 3 Tebing Tinggi-Serbelawan, Kabupaten Simalungun sepanjang 30 km, Seksi 4 Serbelawan-Pematangsiantar sepanjang 28 km, Seksi 5 Siantar-Saribudolok, Kabupaten Simalungun, dan Seksi 6 dari Saribudolok ke Parapat, Kabupaten Simalungun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan terbangunnya akses jalan ini, maka akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata seperti ke Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba.
“Akses jalan yang semakin baik akan menunjang perekonomian masyarakat di kawasan wisata,” ujar Basuki Hadimuljono, dalam sebuah keterangan tertulis, Jumat (2/8/2019).
Dijelaskan, Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 143,5 Km merupakan lanjutan dari Jalan Tol Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi (MKTT) sepanjang 61,72 Km.
Sebelumnya, Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi telah selesai dan terhubung dengan Jalan Tol Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera).
Baca: Pembangunan Jalan Tol akan Dilanjutkan Hingga ke Siantar
Baca: Rapat di Kementerian PUPR, Terkelin Usul Pembangunan Tol Medan-Berastagi
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hadi Sucahyono menambahkan, dengan dibangunnya Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, maka akan dapat memperbanyak aksesabilitas ke Danau Toba, sehingga para wisatawan mempunyai banyak pilihan jalur transportasi, mulai dari moda transportasi udara, laut, dan darat.
“Nantinya, untuk ke Danau Toba bisa melalui dua bandara yang ada, Kualanamu di Deliserdang dan Silangit. Dengan adanya jalan tol dari Medan dapat menghidupkan perekonomian daerah yang dilalui hingga Parapat, wisatawan mungkin mau lihat sesuatu di Tebing Tinggi,” ucap Hadi.
Pembangunan Jalan Tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat sendiri ditugaskan kepada PT Hutama Karya. Selanjutnya, PT Hutama Karya bersama PT Jasa Marga dan anak perusahaan PT Waskita Karya yakni PT Waskita Toll Road membentuk BUJT bernama PT Hutama Marga Waskita.
Ruas tol ini target beroperasi pada 2020 dengan masa konsesi selama 40 tahun. Untuk diketahui, pembangunannya membutuhkan biaya investasi sekitar Rp13,4 triliun, termasuk untuk biaya konstruksi sebesar Rp9,6 triliun.
Proses pembangunannya turut mendapat dukungan pembiayaan pemerintah guna meningkatkan tingkat kelayakan investasinya. Dukungan tersebut berupa pembangunan sebagian konstruksi jalan tol pada Seksi 5 dan 6.
Saat ini, untuk kedua seksi tersebut progresnya masih dalam tahap pembebasan lahan. Sementara itu, PT Hutama Marga Waskita selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengerjakan konstruksi pada Seksi 1-4. Untuk seksi 1 saat ini progres pembebasan lahannya sudah 63,7 persen dan progres konstruksinya 18,1 persen.
Seksi 2 masih dalam tahap pembebasan lahan, sedangkan untuk seksi 3 pembebasan lahannya sudah 82 persen dan konstruksinya telah dimulai pada bulan ini. Sementara seksi 4 pembebasan lahannya sebesar 22,75 persen, dengan progres konstruksi 5,1 persen.
Baca: Tol Medan-Berastagi Itu Urgen, Bupati Karo Ungkap Alasan Mendasar
Baca: Gerbang Tol Tebing Tinggi Resmi Beroperasi, ke Medan Bisa Ditempuh 45 Menit
Hadi melanjutkan, selain akan mempercepat waktu tempuh dari Medan ke Danau Toba, rampungnya pembangunan jalan tol ini juga diharapkan akan memacu pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara.
“Termasuk sektor ekonomi Pelabuhan Kuala Tanjung dan Pariwisata tujuan Danau Toba, yang dapat ditempuh dengan waktu cepat,” pungkasnya.