Ekspor Kubis Meningkat, Terkelin: Tingkatkan Kualitas Produksi
- BENTENGTIMES.com - Jumat, 1 Mar 2019 - 11:20 WIB
- dibaca 91 kali
KARO, BENTENGTIMES.com– Kementerian pertanian melalui badan karantina pertanian Ir Ali Jamil MP Phd, bersama dengan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Bupati Karo Terkelin Brahmana SH dan Wakil Bupati Karo Cory S Sebayang melepas ekspor sayur Kubis ke Negara Malaysia. Acara pelepasan ini dilaksanakan di Gudang PT Juma Berlian Exim, Desa Lambar, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo pada Kamis (28/2).
Dari 147 jenis produk pertanian unggulan ekspor asal Sumatera Utara, kubis asal Karo merupakan komoditas hortikultura terbesar penyumbang jumlah ekspor.
“Hingga saat ini ada 5 negara tujuan ekspor kubis asal Karo yakni Taiwan, Malaysia, Jepang, Singapura, Korea Selatan,” kata Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ir Ali Jamil.
Selain kubis, pelepasan ekspor melalui pelabuhan Belawan ini juga bersamaan dengan 19 produk lainnya dengan total nilai 272,166 miliar rupiah.
Kepala Karantina Belawan Bambang Haryanto memberikan rincian data produk yang telah disertifikasi oleh pihaknya masing-masing sebagai berikut, kopi biji sebesar 788.845 ton senilai Rp70,215 miliar, sayuran kubis 50.2 ton senilai Rp125 juta, kayu manis 125,5 ton senilai Rp4,076 miliar, pinang biji 1.485 ton senilai Rp22,275 miliar, karet lempengan 1.577.88 ton senilai Rp29,976 miliar.
Lalu, karet lembaran 469.08 ton senilai Rp1,312 miliar, nipah 151,533 ton senilai Rp1,057 miliar, lidi 26,8 ton senilai Rp99 juta, getah pinus 207,832 ton senilai Rp1,981 miliar, gambir 27 ton senilai Rp945 juta, minyak sawit 13620.59 ton senilai Rp122,572 miliar, kelapa parut 45.75 ton senilai Rp2,057 miliar, kayu oak putih 255,8326 m3 senilai Rp1,245 miliar.
Baca: Ekspor Kopi Sumut Terbesar ke Amerika Serikat
Selanjutnya, kayu karet 1684,10 m3 senilai Rp9,428 miliar, ekaliptus sawn timber sebesar 19,7627 m3 senilai Rp124 juta, teh 24.8 ton senilai Rp62 juta, kayu olahan 465,13 m3 senilai Rp1,991 miliar, silver prills/ palmitic acid 194,1 ton senilai Rp1,853 miliar, beef produk 9,103 ton senilai Rp773 miliar.