JAKARTA, BENTENGTIMES.com – Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah bergerak menguat pada pembukaan perdagangan hari ini. Mata uang Paman Sam tersebut mencoba kembali ke level Rp 13.900.
Mengutip data perdagangan Reuters, Senin (4/6/2018), dolar AS dibuka di Rp13.850. Dolar AS kemudian menguat ke Rp13.875. Namun, posisi saat ini, dolar AS kembali melemah ke posisi Rp13.865.
Binaartha Sekuritas dalam risetnya menyebutkan pergerakan rupiah mampu kembali mengalami kenaikan seiring imbas penguatan euro setelah kisruh politik di Italia dinilai mulai mereda.
Adanya penilaian positif dari lembaga keuangan asing yang menilai penguatan dolar AS terhadap rupiah tidak akan berlangsung lama turut memberikan angin segar kepada rupiah sehingga rupiah dapat memanfaatkannya untuk kembali bergerak positif.
Dalam suatu kesempatan, Morgan Stanley memberikan keyakinannya bahwa US Treasury 10 tahun sepertinya tidak akan bertahan di atas 3% dan akan turun ke 2,85% pada kuartal keempat 2018 dan ke 2,75% pada kuartal kedua 2019. Seiring dengan hal itu, penguatan mata uang Amerika Serikat akan segera berakhir.
Pergerakan rupiah yang cenderung menguat diharapkan dapat kembali terjadi seiring masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri. Namun demikian, adanya rilis pertumbuhan data ketenagakerjaan AS dan penurunan tingkat pengangguran AS diperkirakan dapat membuat laju dolar AS kembali menguat sehingga menahan potensi kenaikan lanjutan rupiah.
Tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menahan kenaikan lanjutan dari rupiah maupun sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah. Adapun rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support 13.910 dan resisten 13.820.