SIMALUNGUN, BENTENGTIMES.com – Djarot Syaiful Hidayat memberi perhatian khusus terhadap pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), antara lain ke pembuat tape ubi dan opak.
“Mereka (pelaku UMKM) itu kecil-kecil tapi bisa besar. Pemerintah harus hadir,” ujar Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2 Djarot Syaiful Hidayat saat berbincang dengan pengelola industri rumahan pembuatan tape singkong dan opak di Rumah Makan Burung Goreng, Kabupaten Simalungun, Selasa (20/3/2018).
Menurut Djarot, perhatian pemerintah, antara lain melakukan pendampingan untuk membuat proses produksi yang higienis. Kemudian, pembuatan kemasan yang menarik dan merk produk.
Lalu distribusinya, juga harus mendapat perhatian dari pemerintah. Agar pendampingan dari pemerintah maksimal, maka seluruh pelaku UMKM disatukan dan atau dibuat holding.
Dan, jika usaha UMKM ini besar, lapangan pekerjaan pun terbuka. “Inilah ekonomi kerakyatan itu,” tandasnya.
Pada kesempatan itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Simalungun Dharma Saragih agar member perhatian khusus ke para pelaku UMKM.
“Tolong ini diperhatikan. Buat kelompoknya!” pinta Djarot Syaiful Hidayat ke Jhon Manat Purba, Anggota DPRD Simalungun yang mendampingi pembuat tape ubi.
Ia menyebutkan, kemasan tape ubi tersebut masih terlalu sederhana sehingga perlu diberi kemasan yang baik. “Soal rasa, ini enak,” pungkasnya.
Untuk barang return, lanjut Djarot, bisa dibikin kue pancake tape. Istilahnya, brownis tape.
“Ini saya pernah bikin ini,” ujar Djarot, dimana itu dilakukannya ketika di masa mudanya saat menjadi pembina Karang Taruna.
Sumarni (25), warga Jalan Melur, Nagori (Desa) Sinaksak, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun, kepada BENTENGTIMES.com menyebutkan bahwa harga tape ubi dijual Rp1.000 per bungkus.
Dia mengucapkan terima kasih atas perhatian Djarot Syaiful Hidayat dan berharap pemerintah serius memperhatikan mereka para pelaku UMKM di Simalungun.