Djarot: Jangan Merasa Pernah ke Medan Sebelum Kunjungi Istana Maimun
- BENTENGTIMES.com - Rabu, 18 Apr 2018 - 20:13 WIB
- dibaca 625 kali
MEDAN, BENTENGTIMES.com – Calon Gubernur Sumatera Utara Nomor Urut 2 H Djarot Saiful Hidayat sangat takjub akan keindahan Istana Maimun dan kagum melihat keramahtamahan keluarga Kesultanan Deli.
“Jangan merasa pernah datang ke Medan atau ke Sumatera Utara sebelum mengunjungi Istana Maimun dan (bagi Muslim) sholat di Masjid Raya yang luar biasa indah,” ujar H Djarot Saiful Hidayat saat mengunjungi Istana Maimun di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Rabu (18/4/2018).
Mantan Walikota Blitar ini mengaku berkali-kali mengungkapkan kepada teman-temannya kalau Masjid Raya itu luar biasa cantiknya.
“Jadi sekali lagi saya sampaikan, khususnya warga di luar Sumatera Utara, jangan merasa pernah datang ke Medan kalau belum berkunjung dan menikmati keindahan Istana Maimun serta merasakan keramahtamahan keluarga Kesultanan Deli,” pungkas Djarot.
Djarot mengungkapkan bahwa Istana Maimun bukan hanya ikon utama Kota Medan, tapi juga ikon Sumatera Utara.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan revitalisasi dengan melibatkan arkeolog dan arsitektur terbaik untuk menata kawasan Istana Maimun. Terutama revitalisasi lingkungan.
Dengan seperti itu, maka akar budaya Melayu, khususnya yang di bawakan Kesultanan Deli, akan dapat dipertahankan dan dikenalkan ke publik. Termasuk tarian Melayu yang luar biasa.
“Kita sudah membicarakannya dengan pengurus yayasan, karena ternyata belum pernah dilakukan revitalisasi. Padahal Istana Maimun adalah cagar budaya, kebanggaan kita semua,” ungkap Djarot.
Dalam kesempatan itu, calon Gubernur Sumatera Utara yang berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Sihar Sitorus tersebut mendapat kesempatan kehormatan jamuan makan siang bersama keluarga besar Kesultanan Deli di Istana Maimun.
Hadir dalam jamuan makan siang itu para Pengurus Yayasan Sultan Ma’moen Al Rasyid, seperti Sekretaris Yayasan Tengku Muchriyad, Pengawas Yayasan Tengku Moh Reza, Wakil Ketua Yayasan Tengku Syah Muhammad Parunggit, Sekretaris Pembina Tengku Musyafika Fauzirah, dan Wakil Ketua Yayasan Tengku Ma’moen.