JAKARTA, BENTENGTIMES.com – BNN akan melaksanakan kegiatan-kegiatan positif, seperti upaya melestarikan adat, menggelar arisan serta bakti sosial. Namun, BNN ini bukan Badan Narkotika Nasional, melainkan Batak Nauli Najeges.
Komunitas yang memiliki arti ‘cantik dan baik hatinya’ (nauli najeges) ini merupakan wadah perkumpulan para boru (anak perempuan) Batak di perantauan. Bersama komunitas ini, para anggotanya masih bisa merasakan rasa kekeluargaan orang Batak.
“Jadi ini perkumpulan boru-boru Batak yang merantau dan rindu dengan suasana berkumpul. Mereka merantau bukan hanya di Indonesia, tapi juga ada yang ke luar negeri,” ujat Ketua BNN Siti Mariani Ritonga.
Perempuan yang akrab disapa Boru Itty Ritonga ini melanjutkan, BNN tak sekadar ajang kumpul, namun juga menjaga sekaligus melestarikan budaya tanah kelahiran mereka. Pasalnya, dikhawatirkan mereka yang diperantauan lupa akan asalnya.
Para anggota BNN berasal dari berbagai wilayah di Sumatera Utara, antaranya seperti dari Batak Toba, Batak Karo, Batak Mandailing, Batak Tapanuli Utara, hingga Batak Tapanuli Selatan. Saat ini BNN beranggotakan 38 orang.
Mereka yang terkumpul juga dari berbagai kalangan mulai dari pegawai, pengusaha, hingga ada yang berprofesi sebagai desainer. Anggota BNN juga tidak hanya asli Batak, namun juga ada yang keturunan Batak.
“Karena sudah banyak yang tercampur (nikah). Adat budaya serta rasa persaudaraan Batak cukup tinggi, kita ingin menjaga hal itu. Kita saling asah asih asuh,” ujarnya kepada Infonitas.com.
Soal kegiatan, komunitas yang dibentuk tahun 2016 ini biasanya mengadakan arisan, bakti sosial, hingga santunan. Tak hanya itu, setiap awal tahun mereka adakan pertemuan dengan mengundang tokoh Batak sebagai wujud pengharapan mengawali tahun baik.
Pada Agustus-Sepetember mendatang, BNN juga mengadakan kegiatan bersama yakni ‘masihol mulak tu huta’ yang berarti rindu pulang ke kampung. Nanti mereka akan pulang kampung bersama dan di sana akan bertemu dengan tokoh Batak.
“Kita berharap komunitas ini sebagai wadah yang bisa mengangkat dan melestarikan budaya Batak agar tidak hilang. Nantinya kegiatan itu juga turut mempromosikan budaya Batak atau Sumatera Utara,” harap Itty.